Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (PMO) Denni Puspa mengatakan sebanyak 2,7 peserta prakerja menerima manfaat.
Dari jumlah itu, sebanyak 2,5 juta peserta program Prakerja telah menerima insentif.
“Jadi ini benar-benar sebuah pemerataan kesempatan, dan dari 2,7 juta penerima manfaat tersebut, 2,5 juta orang sudah menerima insentif," kata Danni yang ditulis Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Manajemen Kartu Prakerja Buka Pelatihan Gratis Selama Ramadhan
Denni menyatakan, pemerintah telah menetapkan anggaran Program Kartu Prakerja tahun ini sama dengan tahun lalu yakni Rp 20 triliun.
Peserta terpilih Kartu Prakerja secara total akan mendapat dana bantuan sebesar Rp 3,55 juta.
Rinciannya, uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pascapelatihan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50 ribu untuk tiga kali.
Menurut Danni, program Kartu Prakerja juga diharapkan menjadi jaring pengaman sosial selama pandemi virus corona.
“Setelah menyelesaikan pelatihan, penerima manfaat akan mendapatkan insentif. Ini yang dipakai membayar kebutuhan sehari-hari bahkan dapat dimanfaatkan untuk modal usaha. Jadi Prakerja itu secara tidak langsung mendorong kewirausahaan,” kata Denni.
Baca juga: Manajemen Ungkap Kemungkinan Pembukaan Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 17
Amelia Harmelianti, salah satu penerima manfaat Prakerja gelombang 3 mengatakan program yang digagas Presiden Joko Widodo tersebut sangat bermanfaat baginya di kala pandemi.
“Saya sebelumnya saya bekerja di bagian personalia di sebuah event organizer di Jakarta, pandemi membuat kami dirumahkan. Saya mencoba mencari solusi dengan ikut Prakerja untuk mendapatkan skill baru,” ungkap Amelia.
Menurut Amelia, pelatihan Prakerja memberikannya ilmu baru yang bisa digunakan sampai kini untuk bekerja di bidang yang baru.
Dalam hal ini, Amelia membuktikan bahwa dengan Rp1 juta mendapatkan empat skill baru yang berbeda di masa seperti ini.
“Saya mengambil pelatihan Bahasa Mandarin, IELTS, copy writing, dan komunikasi untuk menunjang karier. Saya memang mencoba mencari skill yang sekiranya bisa memberikan saya kesempatan baru apabila saya melamar di perusahaan baru,” sambung Amelia.