Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengajak masyarakat untuk mendoakan keselamatan kru kapal selam KRI Nanggala-402.
Dorongan Erick Thohir agar masyarakat ikut berdoa, disampaikan melalui akun resmi Instagram miliknya @erickthohir.
Dalam doanya, Erick berharap agar para kru yang berada di kapal selam KRI Naggala-402 bisa ditemukan dan kembali kepada keluarganya.
"Mari kita kirimkan doa untuk seluruh awak kapal selam KRI Nanggala 402, semoga bisa segera ditemukan dan kembali kepada keluarga," kata Erick dalam caption Instagram yang diunggah, Sabtu (24/4/2014).
Tak hanya di Instagram, mantan bos klub sepakbola Inter Milan ini juga memposting doa yang sama di akun Twitter miliknya.
Seperti diketahui, pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di Perairan Bali mendekati titik terang dengan ditemuan titik magnet melayang secara signifikan yang diduga Nanggala, meski hanya 'diam'.
Titik magnet berkekuatan tinggi itu awalnya ditemukan KRI Pulau Rimau 724 kemarin. Posisinya melayang di kedalaman kurang-lebih 50-100 meter.
Kapal itu bisa berperan besar karena mampu memonitor bawah laut.
"Kita harapkan salah satu kapal yang memiliki peralatan mampu memonitor bawah laut, yaitu KRI Rigel, saat ini sedang berada di dekat," kata Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad dalam jumpa pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Viral Video Lettu Imam Adi Ditahan Anaknya Sebelum Bertugas di KRI Nanggala 402
TNI sendiri telah mengerahkan 21 KRI untuk mencari Nanggala-402 beserta seluruh prajurit dan kru kapal, yang total-nya mencapai 53 orang.
Bahkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto ikut memantau langsung pencarian KRI Nanggala-402 dari atas KRI Suharso.
Selain itu ada 4 kapal lain dari kepolisian yang membantu pencarian, yakni Gelatik, Enggang, Barata, dan Balam. Keempat kapal itu disebut dilengkapi dengan ROV atau remotely operated underwater vehicle.
Negara-negara sahabat juga mengirimkan perbantuan kapal seperti kapal MV Swift Rescue dari Singapura, Mega Bakti dari Malaysia masih dalam perjalanan, HMAS Ballarat dan Sirius dari Australia, kapal India dan pesawat Poseidon dari Amerika Serikat.
Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan oksigen di dalam kapal selam tersebut hanya tersedia sampai hari Sabtu (24/4/2021) pukul 03.00 WIB.
"Kemampuan oksigen KRI jika dalam kondisi yang diperkirakan black out seperti sekarang ini, mampu 72 jam. Kurang lebih 3 hari. Kalau kemarin hilang kontak jam 3, nanti bisa sampai Sabtu jam 3, sehingga 72 jam," kata KSAL.
Hingga kini KRI Nanggala-402 milik TNI AL yang mengangkut 53 awak tersebut belum ditemukan dan upaya pencarian masih terus dilakukan.