News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

Kata Pakar Terkait Kemungkinan Retakan Besar di KRI Nanggala-402 Membuat Air Masuk ke dalam Kapal

Penulis: Nuryanti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil pada tanggal 5 Oktober 2017 ini menunjukkan kapal selam Cakra Indonesia KRI Nanggala berlayar dari pelabuhan di Cilegon, Banten.

"Saya bisa memastikan itu, karena dari 200 meter menuju ke 800 meter adalah empat kali tekanan standarnya," jelas dia.

Baca juga: KSAL Berencana Angkat KRI Nanggala-402 yang Tenggelam, Ini Alasannya

Baca juga: Komandan Kapal Ternyata Pernah Keluhkan Overhaul KRI Nanggala-402 yang Terus Tertunda

Lihat video mulai menit ke 8:35

Terjadi Keretakan di Kapal

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, keretakan besar pada KRI Nanggala-402 berpotensi membuat air masuk ke dalam badan kapal selam.

Mengingat, semakin dalam laut, semakin kuat pula tekanannya.

"Keretakan air masuk kemungkinan ada (penyebabnya) tapi ada kemungkinan juga ada bagian kabin yang air tidak bisa masuk."

"Karena dalam kapal selam kan ada sekatnya, kalau itu ditutup air tidak bisa masuk. Itu juga ada kemungkinan seperti itu," kata Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono (kiri). (Tangkap layar Youtube Kompas TV)

Baca juga: Panglima TNI Ajukan Kenaikan Pangkat 53 prajurit KRI Nanggala 402 yang Gugur ke Presiden Jokowi

Baca juga: Kemensos Salurkan Santunan untuk Ahli Waris Awak Kapal Selam KRI 402 Nanggala

Baca juga: AHY Minta Pemerintah Jamin Pendidikan Anak 53 Awak KRI Nanggala Hingga Lulus Sarjana  

Namun, Yudo mengaku masih ada kemungkinan air yang masuk tidak sampai ke bagian kabin.

Sebab, bagian dalam kapal selam terdiri dari kompartemen yang disekat atau ditutup dengan pintu putar kedap.

Sehingga, jika keretakan terjadi pada bagian depan kapal selam dan ABK sempat menutup pintu-pintu penyekat, maka kemungkinan air tidak masuk jauh ke bagian dalam masih bisa terjadi.

"Kalau retak mungkin di depan, ABK sempat menutup, jadi kemungkinan tidak kemasukan air di situ."

"Jadi ada kompartemen yang bisa ditutup dengan pintu kedap yang diputar," ujarnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Danang Triatmojo)

Berita terkait KRI Nanggala-402

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini