News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Papua

Pengamat Intelijen: KKB Ingin Papua Terus Mencekam

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satgas Nemangkawi mengatakan TNI-Polri telah menguasai markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Markas tersebut terletak di Yuguru, Nduga, Papua.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua Brigadir Jenderal (Brigjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) IGP Danny Nugraha gugur dalam tugas.

Saat meninjau pemulihan distrik Beoga dari serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Danny ditembak oleh segerombolan pengacau.

"Kelompok kriminal itu merasa marah karena Beoga berhasil dipulihkan oleh aparat penegak hukum. Mereka menyerang petugas agar situasi terus menerus mencekam," ujar pengamat intelijen Ridlwan Habib di Jakarta, Senin (26/4).

Menurutnya, KKB pimpinan Lekagak Telenggen beroperasi di Kabupaten Puncak.

Mereka menembak guru, membakar sekolah, menembak anak sekolah menengah atas (SMA) dan membunuh tukang ojek.

"Operasi pemulihan situasi oleh BIN Daerah Papua dan Satgas (Satuan Tugas) Nemangkawi berhasil dan rakyat Beoga mulai akan beraktivitas normal, KKB geram dan menyerang lagi," jelas Ridlwan.

Baca juga: Sejumlah Simpatisan KKB di Papua Menyerahkan Diri ke Polres Kepulauan Yapen

Kunjungan almarhum Brigjen IGP Danny Nugraha menunjukkan sikap aktif BIN di Papua sehingga Kepala BIN Daerah (setingkat Kapolda) turun langsung ke hotzone atau daerah konflik.

"Almarhum Bang Danny adalah prajurit parakomando yang berkemampuan intelijen tempur dan faham benar bahwa untuk menang lawan KKB harus mendapatkan simpati penduduk setempat," ujarnya.

Dari beberapa foto dan video yang didapat, tampak Brigjen IGP Danny sangat akrab dengan suku-suku di pedalaman Papua.

"Beliau tipe komandan yang turun langsung ke lapangan," kata Ridlwan

Alumnus Strata 2 Kajian Intelijen Universitas Indonesia tersebut menilai ulah KKB Telenggen tak bisa dibiarkan.

"Kelompok ini kecil, estimasi sekitar 25 orang, dapat dilumpuhkan jika satuan tempur TNI dikerahkan," tuturnya.

Tentu, satuan tempur itu dalam wadah Satgas Menangkawi yang merupakan operasi penegakan hukum.

"Kita tidak dalam status berperang dengan KKB, mereka itu gerombolan kriminal bersenjata, bukan institusi militer resmi, pengacau saja," ucap Ridlwan.

Direktur The Indonesia Intelligence Institute itu berharap segera ada operasi terbatas untuk menyelesaikan gangguan keamanan di Beoga.

"Semoga gugurnya Bang Danny menjadi yang terakhir dan rakyat Papua kembali bisa beraktivitas dengan normal tanpa gangguan KKB," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini