Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan berpendapat, penangkapan Munarman menjadikan terang benderang perkara sebenarnya di balik bentrok antara Laskar FPI dengan jajaran Polri di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Pada 7 Desember 2020 silam.
"Penangkapan Munarman menjadikan terang benderang perkara yang sebenarnya di balik KM 50," ujar Ken kepada Tribunnews.com, Selasa (27/4/2021).
Ken menilai, di internal Front Pembela Islam (FPI), sosok Munarman memiliki peran sebagai seorang mentor yang mampu mendorong organisasi tersebut untuk melakukan tindak pidana terorisme dan berbaiat kepada kelompok-kelompok radikal tertentu.
"Di internal FPI, Munarman ini dapat mempengaruhi Rizieq untuk menarik FPI menjadi organisasi teror.
Baca juga: Polisi Dalami Barang Bukti yang Ditemukan Dari Bekas Markas FPI Dengan Kasus Munarman
Termasuk berbaiat dan memberikan dukungan kepada ISIS," ujar Ken.
Dengan alasan ini, lanjut Ken, tidak heran bila enam (6) Laskar FPI yang bentrok dengan polisi di KM 50 dilengkapi senjata api dan memiliki niat untuk melukai petugas.
"Jadi jangan heran jika terjadi peristiwa KM 50, para laskar FPI menyerang petugas, niatnya membunuh.
Mereka juga dilengkapi senjata api," ujar Ken.
Ken juga menyebut bahwa Munarman selama ini telah berbohong terkait kepemilikan senjata api oleh 6 Laskar FPI.
Baca juga: Munarman Ditangkap Densus 88, Pintu Gerbang Menuju Rumahnya di Tangerang Selatan Diportal
Selain itu, Munarman juga selama ini dinilai telah menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme dari aparat kepolisian.
"Munarman telah berbohong tentang kepemilikan senjata api oleh 6 anggota FPI yang menyerang aparat.
Munarman telah menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme," ujar Ken.
Ken berharap agar penangkapan Munarman dapat mengungkap mata rantai jaringan terorisme yang saat ini masih bergerak bebas di masyarakat.
Negara, tegas Ken Setiawan, tidak boleh kalah dari kelompok terorisme.
"Semoga penangkapan Munarman bisa membuka mata rantai jaringan terorisme, terutama di kelompok eks FPI yang menurut saya saat ini masih bergerak di masyarakat," ujar Ken.
"Negara engga boleh kalah sama kelompok teroris," imbuh dia.