News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stok Pupuk Urea Bersubsidi Lebih Banyak dari Ketentuan Minimum, Petani Diminta Tak Khawatir

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pupuk bersubsidi yang dibagikan PT Pupuk Indonesia (Persero) kepada petani. Hingga saat ini sebanyak 5.426.509 ton pupuk bersubsidi kepada petani sampai dengan 5 Agustus 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Petani yang termasuk dalam wilayah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang diminta tidak mengkhawatirkan stok pupuk bersubsidi, khususnya jenis urea.

Pasalnya, PT Pupuk Sriwidjaja telah menyiapkan stok pupuk urea bersubsidi sebesar 82.537,39 ton, atau 154 persen lebih banyak dari ketentuan minimum pemerintah yaitu 53.463,91 ton.

Adapun wilayah distribusi Pusri untuk penyaluran pupuk urea bersubsidi yaitu Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Bali.

Menteri Pertanian SYahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi untuk jaminan yang diberikan tersebut.

"Stok pupuk bersubsidi, khususnya urea, sudah dipastikan akan mencukupi untuk menghadapi musim tanam kedua. Petani tidak perlu lagi khawatir karena aktivitas mereka akan didukung pupuk bersubsidi," katanya, Jumat (30/4/2021).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, berharap ketersediaan pupuk bersubsidi ini bisa membantu meningkatkan produktivitas.

"Lewat pupuk bersubsidi, kita juga berharap petani juga meningkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian. Apalagi pupuk bersubsidi juga bertujuan melindungi petani dari gejolak harga pupuk, mendorong penerapan pemupukan berimbang, juga memberikan jaminan ketersediaan pupuk," katanya.

Ditambahkannnya, pendistribusian pupuk berubsubsidi memegang prinsip 6T atau 6 Tepat.

"Prinsip distribusi pupuk subsidi yang diterapkan adalah 6T alias 6 Tepat, yaitu Tepat Jenis, Tepat Mutu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat, Tepat Waktu, Tepat Harga, dan Tepat Sasaran," terangnya.

Terpisah, Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh, menyebut petani tidak perlu khawatir akan kekurangan pupuk, karena pihaknya sudah menyiapkan stok pupuk untuk musim tanam kedua ini.

“Tahun ini pemerintah mengalokasikan 9 juta ton dari 24 juta ton kebutuhan petani. Tentunya ini tidak mencukupi, namun petani dapat membeli pupuk non subsidi yang kualitasnya sama dengan pupuk bersubsidi,” katanya.

Menurut Tri, hingga tanggal 27 April 2021 realisasi pupuk urea bersubsidi yaitu sebesar 76.808,35 ton dan NPK bersubsidi sebesar 10.861,30 ton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini