News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengapa Masyarakat Masih Percaya Babi Ngepet? Pengamat: Yang Modern Zaman, Orangnya Tradisional

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Babi yang diduga jadi-jadian dan diamankan warga di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Selasa (27/4/2021). Pengamat mengungkapkan alasan mengapa masyarakat masih percaya babi ngepet dan takhayul lainnya.

TRIBUNNEWS.COM - Guru Besar Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr H Bani Sudardi MHum, mengungkapkan alasan mengapa di era modern seperti sekarang ini, masyarakat masih percaya dengan adanya babi ngepet.

Bani mengatakan, babi ngepet merupakan bagian dari kebudayaan.

Karena dalam kebudayaan Indonesia, masyarakat memang masih mempercayai adanya takhayul.

Contohnya tentang takhayul babi ngepet yang sempat membuat heboh warga Kampung Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Lebih lanjut, Bani menuturkan di era sekarang ini yang modern adalah zamannya saja.

Baca juga: Viral Babi Ngepet, Ini Penjelasan Sejarawan  

Baca juga: Kisah Penebar Isu Babi Ngepet di Desa Ragajaya Bogor, Begini Kisahnya

Orang-orangnya masih saja memiliki jejak-jejak pemikiran tradisional.

"Ya karena ini bagian dari kebudayaan. Dalam kebudayaan masyarakat Indonesia hal-hal takhayul itu memang masih dipercaya, meskipun jaman sudah modern."

"Yang modern jamannya, tapi orangnya masih ada jejak-jejak tradisional seperti itu," kata Bani kepada Tribunnews.com, Jumat (30/4/2021).

Latar Belakang Pendidikan dan Ekonomi Juga Ikut Berpengaruh

Menurut Bani, kurang terdidiknya masyarakat dan kondisi ekonomi yang lemah bisa menjadi alasan mengapa masyarakat masih mempercayai takhayul.

"Biasanya cerita-cerita seperti ini dipercaya terjadi atau bekermbang di kalangan masyarakat, yang pertama kurang terdidik, lalu yang kedua itu dari ekonomi lemah," terangnya.

Bani menyampaikan, tak hanya isu babi ngepet saja yang masih dipercaya masyarakat.

Bahkan ada masyarakat yang percaya dengan hal-hal mistis yang dijual secara online.

"Sebenarnya tidak hanya pada isu babi ngepet itu saja, masih percaya sekarang misalnya ada penjualan tuyul secara online."

"Jadi memanfaatkan teknologi modern untuk penyebaran hal-hal yang sifatnya mistik seperti itu."

Baca juga: Sosok Penuding Isu Babi Ngepet di Mata Warga Desa Ragajaya Bogor

Baca juga: Diusir Warga Usai Tuduh Tetangganya Melakukan Ritual Pesugihan Babi Ngepet

"Ada juga misal beli azimat secara online atau membeli khodam secara online dan sebagainya," ujar Bani.

Isu-isu seperti ini nantinya akan terus berkembang, karena terus berada dalam masyarakat yang kurang terdidik ditambah dengan keadaan ekonomi yang lemah.

Cara agar Masyarakat Tak Mudah Percayai Isu Takhayul

Bani mengatakan, salah satu solusi agar masyarakat tidak mudah percaya isu takhayul adalah dengan adanya sosialisasi.

Bisa dengan penjelasan melalui media massa, bahwa hal tersebut bersifat takhayul dan berupa kebohongan.

"Ya memang harus ada sosialisasi seperti misalnya penjelasan-penjelasan melalui media massa."

"Bahwa hal-hal seperti itu merupakan hal-hal yang bersifat takhayul dan kebohongan."

"Nah diungkap sejelas-jelasnya ternyata seperti kasus di Depok kasus babi ngepet itu kan ternyata rekayasa," tuturnya.

Bani menegaskan masyarakat perlu diberikan edukasi agar tidak mudah percaya dengan hal-hal bersifat takhayul.

Selain itu, jika isu tersebut telah beredar di masyarakat, maka perlu ada komunikasi dengan pemerintah agar isu tersebut tidak semakin berkembang.

Baca juga: Ini Jawaban Ketua RW 10 Desa Ragajaya Bogor Saat Warganya Bikin Isu Pasugihan Babi Ngepet

Baca juga: Tuding Tetangga Babi Ngepet, Bu Wati Sempat Mencak-mencak Saat Diusir Warga, Bahkan Coba Bunuh Diri

Penemuan Babi Ngepet yang Buat Heboh Warga Depok

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, akhir-akhir ini seekor babi menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, warga Bedahan, Sawangan, Kota Depok mengaku telah menangkap seekor babi yang disebut babi ngepet.

Namun, polisi akhirnya mengungkap fakta sebenarnya.

Semua cerita tersebut hanyalah karangan saja.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar, menegaskan kegaduhan Babi Ngepet adalah berita bohong.

"Jadi berita yang viral tiga hari ini itu (babi diduga jadi-jadian) adalah bohong," ujar Kombes Pol Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4/2021).

Polisi telah mengamankan satu pelaku, yakni Adam Ibrahim.

Motifnya pun hanya karena ia ingin lebih terkenal di lingkungan rumahnya.

Adam Ibrahim ketika memberikan keterangan di Polres Metro Depok, Kamis (29/4/2021). Adam adalah sosok yang membuat cerita bohong mengenai babi ngepet (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Baca juga: Sosok Ibu Wati yang Viral Tuduh Tetangga Kaya karena Babi Ngepet, Buka Praktik Paranormal

Baca juga: Nasib Ibu Wati yang Tuduh Tetangga Nganggur Tapi Bayak Uang karena Ngepet, Kini Diusir Warga

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Siti Nurjannah Wulandari)

Baca berita isu babi ngepet lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini