Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI berlangsung di Ruang Rapat Komisi I DPR RI Jakarta pada Kamis (6/5/2021).
Rapat tersebut membahas tiga agenda yaitu penjelasan tentang peristiwa KRI Nanggala-402, Kondisi terkini Alutsista TNI AL dan rencana modernisasi alutsista TNI AL khususnya kapal selam.
Dalam kesempatan tersebut Yudo memaparkan kronologis kecelakaan KRI Nanggala-402 mulai dari tahap persiapan kapal akan melaksanakan latihan, saat melaksanakan penyelaman hingga kapal kehilangan kontak, kapal dinyatakan tenggelam, hingga proses pencarian.
Menurut Yudo latihan penembakan torpedo yang dilaksanakan KRI Nanggala-402 merupakan latihan rutin dengan tujuan untuk melatih kemampuan prajurit.
Baca juga: Rapat dengan Komisi I DPR, Panglima TNI Ungkap Rasa Kehilangan Atas Gugurnya Awak KRI Nanggala
Latihan penembakan torpedo SUT baik kepala perang maupun kepala latihan dengan berbagai sasaran, kata Yudo, sudah sering dan terbiasa dilakukan oleh KRI Nanggala-402 bahkan sudah 17 kali.
Selain itu, kata Yudo, KRI Nanggala-402 juga pernah menenggelamkan sasaran saat melaksanakan latihan di perairan Bali.
“Dari sisi kesiapan latihan KRI Nanggala-402 masih layak untuk melaksanakan latihan karena sudah diuji gladi tugas tempur tingkat I maupun tingkat II sebagai persyaratan untuk kapal-kapal pada latihan tingkat III terpadu antar satuan," kata Yudo dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Kamis (6/5/2021).
Selain itu Yudo juga menyampaikan riwayat pemeliharaan KRI Nanggala-402 kurun waktu 2012 sampai dengan 2021 di mana pada tahun 2012 dilaksanakan pemeliharaan tingkat overhaul di Korea.
Selanjutnya, kata dia, setiap tahun dilaksanakan proses pemeliharaan tingkat menengah di Kotama hingga tahun 2020 dilaksanakan pemeliharaan menengah dan docking serta dalam rangka latihan tahun 2021 dilaksanakan pemeliharaan tingkat menengah.
Baca juga: Komisi I DPR Gelar Raker Bareng Panglima TNI dan KSAL Bahas Tenggelamnya KRI Nanggala
Yudo juga menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan pasca kejadian sebagai wujud belasungkawa yang mendalam.
Hal tersebut di antaranya melaksanakan pendampingan terhadap keluarga korban oleh tim Psikologi dan Bintal, membantu Pendidikan putra-putri prajurit KRI Nanggala yang gugur, menganugerahkan Bintang Jalasena Nararya, dan kenaikan pangkat oleh pemerintah serta memberikan bantuan tempat tinggal.
Rapat tersebut dihadiri Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, para Wakil Ketua DPR RI serta anggota DPR dari sembilan Fraksi.
Turut hadir Komandan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan, Kabais TNI Letjen Joni Supriyanto, Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda Muhammad Ali, Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksda TNI Didik Setiyono, Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksda TNI Puguh Santoso, Panglima Komando Armada (Pangkormada) II Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, dan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati, serta pejabat terkait dari Mabes TNI dan Mabesal.