TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PPP yang juga Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, meminta agar seluruh elemen pemerintahan tidak ada lagi yang berpikir tentang menjalin hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel.
Hal itu merespons tindak kekerasan oleh aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina, khsususnya umat Islam yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa.
"Seluruh elemen pemerintahan tidak ada lagi yg berpikir tentang menjalin hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel. Meskipun hubungan diplomatik seperti itu bisa jadi ada manfaat ekonomisnya bagi Indonesia," kata Arsul kepada wartawan, Senin (10/5/2021).
Baca juga: 68 Orang Tewas, RI Kutuk Serangan Brutal yang Sasar Sekolah di Afghanistan
Bagi PPP, kata Arsul, tindakan kekerasan brutal yang berulang terhadap warga Palestina, merupakan watak asli pemerintahan zionis Israel yang tidak peduli terhadap concern dunia internasional.
Oleh karena itu, jika masih ada unsur-unsur pemerintahan yang berpikir tentang opsi membuka hubungan diplomatik dengan Israel, maka hal itu melupakan satu cita-cita bernegara yang tercantum dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi, kemerdekaan dan keadilan sosial.
Baca juga: Kecam Penyerangan di Masjid Al-Aqsa, GPK Minta Pemerintah Ikut Bersikap
"Sebagai bentuk konsisten dukungan dan solidaritas terhadap umat Islam Palestina, PPP juga meminta kepada Pemerintah RI khususnya Kemlu untuk tidak hanya berhenti pada statement mengecam atau mengutuk keras tindak kekerasan Israel tersebut, tetapi juga melakukan langkah-langkah penggalangan diplomatik untuk menekan Israel," ujarnya.
"Apalagi kecaman yang sama juga dilakukan oleh sejumlah negara nonmuslim seperti Selandia Baru, Skotlandia dan lain-lain," pungkas Arsul.