Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI melalui unsur KN Dana-323 kembali menjemput delapan nelayan Indonesia beserta kapalnya setelah ditangkap oleh Tentera Laut Deraja Malaysia (TLDM) di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia sebelah selatan dari Tanjung Setapa Malaysia pada Selasa (11/5/2021).
Saat ini kapal tersebut berada di bawah penyidikan Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Zon Tanjung Sedili.
Dengan mengedepankan kerja sama dan hubungan antara Indonesia dan Malaysia serta koordinasi yang baik antara Bakamla RI dan APMM, disepakati kapal ikan dengan nama lambung KM Pesona Mandiri 3 beserta delapan nelayan dapat dibebaskan dari segala tuntutan.
Delapan nelayan tersebut bernama Muhammad Daud, Erizal, Endi, Arifin, Acuk Rasyid, Junaidi, Irwanto dan Nafrizal.
Baca juga: Bakamla RI Usir Kapal Tanker Yunani yang Mondar-mandir di Perairan Maluku
Mereka langsung menjalankan rapid test swab antigen Covid-19 untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat sebelum memasuki Indonesia.
Kabag Humas dan Protokol Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita menjelaskan proses penjemputan dimulai pukul 12.00 WIB.
Penjemputan dilakukan dengan KN Pulau Dana-323 yang dikomandani Letkol Bakamla Hananto Widhi.
KN Pulau Dana-323 bertolak dari Pelabuhan Batu Ampar menuju titik Rendezvous (RV) pukul 01.00 waktu setempat.
Lokasi penjemputan berada di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia sebelah selatan dari Tanjung Setapa Malaysia pada koordinat 1° 17,63’N – 104° 7,5’E.
Baca juga: Kepala Bakamla RI: RPP Omnibus Keamanan Laut Sudah Disetujui Presiden
Tepat Pukul 13.45 waktu setempat, kata Wisnu, KN Pulau Dana-323 tiba di titik temu di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia sebelah Selatan Tanjung Setapa Malaysia.
"Tidak menunggu lama, kapal Maritim Malaysia Petir-1211 tiba dan proses serah terima langsung dilaksanakan di atas KN Pulau Dana-323," kata Wisnu dalam keterangannya pada Selasa (11/5/2021).
Prosesi penandatangan berkas serah terima nelayan ditandatangani oleh Pengarah Zon Maritim Kepten (M) Mohd Sulhan B Zainon dan Kepala Bidang Operasi Zona Maritim Barat Kolonel Bakamla Djoko Wahyu Utomo.
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh perwakilan dari PSDKP Batam Zulfirman dan Robiyatno, perwakilan Imigrasi Batam Dani Wiharya, perwakilan dari Dinas Perikanan Batam Teguh MS dan Witono.
Kolonel Bakamla Djoko Wahyu Utomo mengucapkan terima kasih atas sinergi yang baik dalam penyerahan delapan nelayan Indonesia ini.
"Besar harapan kedepan kerja sama Bakamla RI dan APMM menjadi lebih erat," kata Djoko.
Pengarah Zon Maritim Kepten (M) Mohd Sulhan mengatakan kerja sama antar kedua negara tersebut bukan kali pertama.
Kerja sama antar kedua negara, kata dia, sudah terjalin lama.
Meski sering ada permasalahan diperbatasan, namun kata dia, kedua negara dapat saling toleransi.
Delapan nelayan tersebut, kata dia, adalah tersangka yang ditangkap oleh Navy Malaysia dan diserahkan kepada APMM.
Namun, kata dia, pihaknya berupaya memberikan yang terbaik untuk pembebasan nelayan tersebut sehingga mereka dapat diserahkan kepada Bakamla.
"Pengarah Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Laksma Nurul Hizam bin Zakaria menyampaikan titip salam hormat kepada Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Barat Laksma Bakamla Hadi Pranoto," kata Sulhan.