News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei, Beserta Cara Meningkatkan Minat Baca

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjung saat membaca buku di rak buku Bookhive yang terdapat di kawasan Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021). Dalam artikel terdapat penjelasan mengenai sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei, beserta cara meningkatkan minat baca.

TRIBUNNEWS.COM - Hari Buku Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 17 Mei.

Artinya, hari ini bertepatan dengan momen peringatan Hari Buku Nasional, Senin (17/5/2021).

Hari Buku Nasional juga dikenal dengan sebutan Harbuknas.

Awalnya, penentuan tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional ini merupakan ide dari Menteri Pendidikan.

Pada 2002 silam, Menteri Pendidikan dari Kabinet Gotong Royong bernama Abdul Malik Fajar diketahui sebagai pencetusnya.

Ilustrasi buku. Dalam artikel terdapat penjelasan mengenai sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei, beserta cara meningkatkan minat baca.(Kompas.com)

Baca juga: Hari Buku Nasional Dirayakan Setiap 17 Mei, Simak Kumpulan Kutipan Menarik dan Sejarah Singkatnya

Sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei

Kala itu, Menteri Pendidikan dari Kabinet Gotong Royong bernama Abdul Malik Fajar menjadi pencetus Hari Buku Nasional.

Hari Buku Nasional ditetapkan pada tanggal 17 Mei.  

Tujuan Menteri Pendidikan saat itu menetapkan Hari Buku Nasional ini adalah meningkatkan minat baca.

Jadi, Hari Buku Nasional ini diperingati bukan tanpa alasan atau hanya ingin mengikuti Hari Buku Sedunia saja.

Saat itu, minat baca di Indonesia masih rendah, yaitu rata-ratanya hanya sekitar 18.000 judul buku per tahun.

Bila dibandingkan, kita tertinggal jauh dengan Tiongkok.

Rata-rata minat baca masyarakat Tiongkok adalah 140.000 judul buku per tahun.

Selain itu, 17 Mei juga bertepatan dengan peresmian Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau Perpusnas.

Perpusnas didirikan di Jakarta pada tanggal 17 Mei 1980.

Diharapkan, peringatan Hari Buku Nasional ini membuat masyarakat lebih suka membaca dan meningkatkan penjualan buku.

Baca juga: Promo di Hari Buku Nasional, Gramedia Hadirkan Diskon 30% Hingga Buku Rp 0

Dilansir islandsofimagination.id, sebelum diperingati pada 17 Mei, saat rezim Presiden Soekarno berkuasa, Hari Buku Nasional diperingati setiap 21 Mei.

Tanggal tersebut, dipilih karena bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Toko Buku Indonesia (PTBI).

Setelah kekuasaan berpindah tangan ke Presiden Soeharto, Hari Buku Nasional ditetapkan pada 17 Mei.

Penetapan tanggal tersebut, bertepatan dengan peresmian Gedung Perpustakaan Nasional oleh Ibu Tien Soeharto di Jakarta sekaligus tanggal ulang tahun Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi).

Seorang pengunjung saat membaca buku di rak buku Bookhive yang terdapat di kawasan Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021). Dalam artikel terdapat penjelasan mengenai sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei, beserta cara meningkatkan minat baca.(TRIBUN/Jeprima)

Adapun sebagai informasi, berikut ini cara meningkatkan minat baca dan merayakan Hari Buku Nasional, dilansir Bobo.grid.id:

Untuk meningkatkan minat baca, kita mulai dari diri sendiri terlebih dahulu.

Lebih baik, ketahui buku apa yang menarik dan disukai.

Tidak harus buku pelajaran, kita bisa memilih buku nonfiksi, biografi, novel, dan bahkan komik.

Selain itu, juga tidak harus membaca dari buku fisik.

Melainkan, dapat membaca buku dari gadget.

Misalnya, membeli e-book atau buku elektronik sehingga mudah dibawa ke mana-mana.

Adapun, merayakan Hari Buku Nasional bisa datang ke perpustakaan untuk membaca buku-buku yang disukai.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Bobo.grid.id/Cirana Merisa, TribunnewsWiki/Yonas)

Simak berita lain terkait Hari Buku Nasional

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini