News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2021

Pengamat Nilai Kebijakan Larangan Mudik dan Pembukaan Wisata Cukup Baik Tapi Sulit Diimplementasikan

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantai Ancol Jakarta menjadi salah satu tempat wisata bermain yang dikunjungi masyarakat selama libur lebaran. Selasa (18/5/2021). TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM - Kebijakan pemerintah yang melarang mudik lebaran 2021, namun memberikan kelonggaran dengan dibukanya tempat wisata mengundang tanggapan banyakpihak.

Pengamat Kebijakan Publik UNS, Rino Ardian menyebut secara konseptual kebijakan tersebut dinilai sudah cukup baik untuk diambil.

Baik dalam artian menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan persebaran pandemi.

Namun kebijakan tersebut ternyata sulit diimplementasikan di lapangan.

Baca juga: Sandiaga Apresiasi Kebijakan Pemda Tutup Tempat Wisata Saat Libur Lebaran

Baik bagi masyarakat itu sendiri, maupun implementor di lapangan.

"Secara konseptual kebijakan tadi cukup baik. Dalam arti menyeimbangkan gas dan rem tadi antara pertumbuhan ekonomi dan persebaran pandemi. Tapi disisi lain kemudian kebijakan itu diartikan agak sulit di lapangan."

"Baik bagi masyarakat itu sendiri maupun implementor di lapangan. Level birokratnya atau birokrat di lapangan mungkin masih agak sulit mengimplementasikan kebijakan itu," kata Rino dikutip dalam Program Panggung Demokrasi di kanal YouTube Tribunnews.com, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Arus Balik Lebaran, Polri Perkirakan Masih Ada 400 Ribu Pemudik dari Sumatera Menuju Jawa

Implementasi Jadi Kendala Tersulit Bagi Kebijakan Publik di Indonesia

Rino menuturkan, terkait kebijakan publik, memang yang menjadi kendala tersulit di Indonesia adalah implementasinya.

Mengingat pada tahun lalu mudik juga dilarang tapi di lapangan masih saja ada yang nekat untuk mudik.

Apalagi dengan kebijakan seperti sekarang ini yang di lapangan sulit dipahami secara konsisten.

"Sehubungan dengan kebijakan publik, kalau kita lihat kendala tersulit di Indonesia adalah implementasi. Ketika pada tahun lalu mudik dilarang saja di lapangan banyak implementasinya. Apalagi dengan kebijakan yang di lapangan mungkin sulit dipahami secara konsisten."

"Kita lihat sendiri beberapa titik ada yang jebol, kemudian itu disiarkan di beberapa media.Motor beramai-ramai melewati perbatasan-perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah."

"Nah itu kan menunjukkan tidak ada kekonsistenan disana. Itu masyarakat juga bingung, kok enggak boleh mudik tapi boleh wisata," terang Rino.

Pengamat Kebijakan Publik UNS, Rino Ardian (YouTube Tribunnews.com)

Baca juga: Puskapol UI: Pertaruhan Kepala Daerah di 2024 Dilihat dari Pengendalian Covid-19 Pascalebaran

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini