Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) angkat bicara terkait kabar pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh yang mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tenaga Ahli Utama KSP Siti Ruhaini Dzuhayatin menyebut, tak ada penerimaan secara resmi soal surat itu. Namun, ia menyebut, bahwa KSP baru menemukannya hanya melalui aplikasi pesan WhatsApp.
"Sejauh saya cek di KSP, tidak ada penerimaan resmi dari surat tersebut namun kami menemukan via WA," kata Siti Ruhaini saat dikonformasi Tribunnews, Sabtu (22/5/2021).
Siti menegaskan, bahwa Indonesia selalu mendukung Palestina ada atau tidak ada surat tersebut.
Terlebih, kata Siti, amanat konstitusi telah mengatakan bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk menghapus semua penjajahan dimuka bumi harus dihapuskan.
Baca juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Jelaskan Soal JPO Disetting Warna Bendera Palestina
"Namun yang perlu ditekankan adalah bahwa ada atau tidaknya surat tersebut, keberpihakan Indonesia pada Palestina tidak pernah surut. Presiden Jokowi memegang teguh amanat konstitusi dalam turut serta perdamaian dunia dan menghapuskan segala bentuk penjajahan di muka bumi," tegas Siti.
Selain itu, Siti menyebut, komitmen konstitusional ini yang menjadi landasan diplomasi Indonesia terhadap Kemerdekaan Palestina.
Itu pula yang ditegaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam sesi khusus PBB merespon kondisi Palestina. Apalagi, Statement Menlu secara tegas menyerukan Kemerdekaan Palestina.
"Indonesia terus aktif mengawal isu Palestina agar tidak berkesampingkan dari komunitas internasional," ucap Siti.
"Oleh sebab itu, sejak pecah kekerasan dan serangan yang menewaskan ratusan korban warga sipil, Indonesia terus menggalang dukungan bagi Palestina di kawasan ASEAN, OKI dan forum-forum multilateral lainnya," terangnya.
Baca juga: Ketua MPR Telepon Pemimpin Parlemen Turki, Ajak Desak OKI Selesaikan Konflik Israel-Palestina
Sebelumnya, Pada Selasa (19/5/2012) Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang meningkatnya serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina.
Dalam surat itu, Haniyeh meminta Presiden Jokowi mengumpulkan dukungan dari berbagai pihak agar serangan Israel ke Palestina segera berhenti.
"Kami meminta Anda untuk bertindak segera, serta untuk memobilisasi dukungan Arab, Islam dan internasional, untuk mengambil posisi yang jelas dan tegas, untuk mewajibkan pendudukan segera mengakhiri serangan dan teror yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung," tulis Haniyeh dalam surat itu, dikutip dari Anadolu Agency.
Haniyeh juga meminta Indonesia ikut membantu Palestina mengakhiri tindakan Israel menduduki Yerusalem.
Surat itu merinci tindakan Israel yang melakukan pendirian pemukiman di wilayah Yerusalem Timur, penggusuran paksa, diskriminasi rasial, terutama di lingkungan Sheikh Jarrah.
Pimpinan Hamas itu pun meminta Presiden Jokowi ikut menggerakkan dukungan internasional agar Israel tak menyentuh Masjid Al-Aqsa, simbol suci Umat Islam.