Ia mengatakan, elektabilitas Prabowo hingga saat ini selalu menduduki tiga besar.
Baca juga: Survei ARSC Elektabilitas Ketum Parpol sebagai Capres, Prabowo Teratas Diikuti Megawati dan AHY
Baca juga: Menhan Prabowo dan KKIP Bahas Tindak Lanjut Arahan Presiden Jokowi Soal Industri Pertahanan
Menteri Pertahanan ini diketahui juga menjabat sebagai Ketua Umum Gerindra.
"Partainya ini setidaknya dapat dijadikannya perahu pada Pilpres 2024."
"Ia tinggal menjajaki satu atau lebih partai agar dapat mengantarkannya menjadi capres 2024," jelas Jamiluddin.
Lalu untuk AHY, elektabilitas putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini selalu berada di peringkat enam besar.
Jamiluddin yakin, jika AHY lebih inovatif untuk mendekati rakyat, maka elektabilitasnya semakin meningkat.
Soal mengapa Prabowo dan AHY lebih baik berangkat dari kubu yang berbeda, Jamiluddin membeberkan alasannya.
Menurutnya, Prabowo diharapkan bisa mewakili koalisi pemerintah saat ini, sementara AHY dari pihak koalisi oposisi.
"Disini akan terjadi pertarungan antara generasi tua yang diwakili Prabowo dan AHY dari generasi muda," katanya.
"Kalau itu terjadi, maka rakyat Indonesia tinggal memilih tokoh TNI yang sudah lansia atau tokoh TNI dari milenial."
Pilihan rakyat tentu akan menentukan masa depan Indonesia lima tahun ke depan," tandasnya.
Baca juga: Tanggapi Kubu KLB, Demokrat Kubu AHY: Mediasi Itu Perlu Itikad Baik
Baca juga: Absen di Sidang Mediasi Kedua, Demokrat Kubu KLB Sebut AHY Lecehkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Diketahui, baru-baru ini Prabowo Subianto menempati peringkat pertama di tiga lembaga sebagai capres unggulan.
Sebagaimana diberitakan Tribunnews, hasil survei Lembaga Pendidikan, Penelitian, Penerangan Ekonomi, dan Sosial (LP3ES) menyebut Prabowo menempati urutan pertama dengan 16,4 persen.
Sementara AHY di urutan keempat dengan elektabilitas 8,8 persen.