TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih memiliki elektabilitas tinggi dalam berbagai survei nasional jelang Pilpres 2024. Terbaru, berdasarkan survei Puspoll Indonesia, elektabilitas Prabowo mencapai 27,6 persen.
Menyikapi tingginya elektabilitas sang Ketua Umum itu, Sekretaris Dewan Pembina Partai Gerindra, Sugiono memberikan apresiasinya.
Ia menyebut hasil survei Puspoll Indonesia ini akan dijadikan bahan pertimbangan bagi Gerindra dalam mempersiapkan Pilpres 2024.
"Ini salah satu tools berarti buat kami untuk mengetahui apa keinginan dan harapan masyarakat dan catatan yang tadi disampaikan merupakan bahan untuk tentukan langkah ke depan sehingga Pak Prabowo bukan hanya digandrungi generasi yang tidak muda, tapi nanti jadi orang yang mewakili semua unsur masyarakat," kata Sugiono dalam rilis survei Puspoll secara virtual, Minggu (23/5/2021).
Mengenai kans Prabowo maju di Pilpres 2024, Sugiono menegaskan bahwa seluruh kader Partai Gerindra ingin Prabowo kembali maju.
"Saya kira Pak Ahmad Muzani sudah menyampaikan dalam salah satu wawancara setelah KLB bahwa kami kader Gerindra masih menginginkan Pak Prabowo sebagai capres dari Gerindra," ucap dia.
Namun Sugiono mengatakan hal ini masih akan terus dibahas. Tetapi, tekad seluruh kader sudah bulat dan menginginkan Prabowo kembali maju.
"Dalam KLB beliau mengatakan nanti akan dibicarakan. Kami perlu sampaikan juga kami kader Gerindra masih bulat meminta Pak Prabowo maju kembali," kata Sugiono.
Puspoll Indonesia sendiri dalam survei terbarunya menyebut Prabowo menempati urutan pertama sebagai capres potensial di Pilpres 2024.
Dalam survei Puspoll, sebanyak 66,2 persen responden menilai Prabowo masih layak maju sebagai Capres di 2024.
Kemudian disusul oleh Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
"Prabowo dinilai pantas sebanyak 66,2 persen, Anies Baswedan 60,1 persen, Sandiaga Uno 50,8 persen. Sementara nama-nama lain masih di bawah angka 50 persen," tulis pernyataan Puspoll Indonesia, Minggu (23/5/2021).
Puspoll Indonesia kemudian mengerucutkan Capres 2024 menjadi 22 nama. Hasilnya, Prabowo, Anies, Ganjar menempati urutan tiga teratas.
Kemudian disusul Sandi, Ridwan Kamil hingga Agus Harimurti Yudhoyono.
"Pertanyaan semiterbuka dengan menguji 22 nama tokoh, Prabowo masih menempati urutan teratas dengan dukungan sebanyak 20,9 persen. Pada urutan kedua adalah Anies Baswedan dengan keterpilihan 15,4 persen dan urutan selanjutnya adalah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sekitar 13,8 persen," tutur Puspoll Indonesia.
Puspoll Indonesia juga mengerucutkan Capres 2024 menjadi 11 nama. Hasilnya, Prabowo, Anies dan Ganjar masih berada di urutan tiga teratas.
Elektabilitas Prabowo mencapai 23,2 persen, Anies 16,8 persen dan Ganjar 16,3 persen.
Baca juga: Survei Elektabilitas Anies di Atas Prabowo, Pengamat Jelaskan Penyebabnya
Sementara dalam pertanyaan elektabilitas capres dengan simulasi tertutup tiga nama, Prabowo juga menempati urutan teratas dengan elektabilitas mencapai 27,6 persen.
Posisi kedua ditempati Anies dengan elektabilitas sekitar 24,9 persen dan posisi ketiga adalah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 22 persen.
Secara kewilayahan, elektabilitas Prabowo dinyatakan unggul di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Dengan responden dibagi menjadi 50 persen laki-laki dan perempuan, Prabowo unggul di Sumatera mencapai 24,7 persen, di Jabar 26,4 persen, di Jatim 23,1 persen, di Sulawesi 31,7 persen lalu di Maluku dan Papua 26,7 persen.
Lalu dilihat dari beragam kategori pekerjaan responden, Prabowo unggul jauh dari calon lainnya.
Dari kategori profesional hingga wiraswasta, elektabilitas Prabowo mencapai 15,4 persen.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Naik Membayangi Anies dan Prabowo Versi Lembaga Survei, Puan Melempem
Sedangkan dari kategori buruh, petani, nelayan hingga pekerja kasar, elektabilitas Prabowo mencapai 21,8 persen. Terkahir dari kategori ASN, elektabilitas Prabowo mencapai 19,8 persen.
Survei Puspoll ini dilakukan pada 20 hingga 29 April 2021 melalui wawancara tatap muka atau face to face interview menggunakan kuesioner terstruktur.
Seluruh responden adalah mereka yang 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Ada 1.600 responden dalam survei ini dengan margin of error kurang lebih 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara acak menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling dengan memperhatikan urban/rural dan proporsional antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.(tribun network/dit/dod)