News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Survei Elektabilitas Anies di Atas Prabowo, Pengamat Jelaskan Penyebabnya

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbincang dengan Manager Online Wartakotalive.com Suprapto, saat wawancara eklusif di Kantor Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (5/5/2021). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Sejumlah lembaga riset mulai melakukan survei elektabilitas sejumlah tokoh dalam Pemilu Presiden 2024.

Seperti yang dilakukan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) yang merilis hasil surveinya pada Sabtu (22/5/2021) kemarin, 

Dalam survei tersebut elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, tertinggi apabila Pilpres dilakukan sekarang ini.

Anies memperoleh angka 17,01 persen,  disusul kemudian Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 14,31 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 11,25 persen, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 6,87 persen.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudian mengungkapkan penyebab elektabilitas Anies yang tinggi dalam survei tersebut.

Baca juga: 6 Fakta Ganjar Mulai Dikucilkan PDIP, Peluang Jadi Capres PDIP Tertutup hingga Dinilai Kelewatan

Menurut dia, tingginya elektabilitas Anies karena mendapatkan porsi pemeberitaan yang tinggi di media massa.

"Anies menjadi subjek pemberitaan saat-saat ini. Ketika dia punya prestasi dipublis, dia keliling ke Jawa Tengah dan Jawa Timur diberitakan, begitupun saat diserang oleh lawan politiknya," kata Ujang kepada wartawan, Minggu, (23/5/2021).

Banyaknya pemberitaan Anies tidak terlepas dari banyaknya kegiatan yang dilakukan.

Misalnya pada akhir April lalu Anies berkunjung ke beberapa tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satunya ke Sragen, Jawa Tengah.

Di daerah itu Anies berkunjung ke gudang beras milik Billy Haryanto. Dalam kunjungan itu Anies mendapatkan dukungan untuk  maju pada Pilpres 2024. 

Banyaknya porsi pemberitaan yang berskala nasional tersebut menurut Ujang membuat popularitas dan elektabilitas Anies merangkak naik. 

"Ini persis seperti Prabowo Subianto," katanya.

Menurut Ujang dalam survei-survei sebelumnya  elektabilitas Prabowo selalu tertinggi di atas pesaingnya termasuk Anies.

Hal itu lantaran pemberitaan Prabowo yang tinggi.

"Kenapa di atas terus? Bukan karena Prabowo kinerjanya bagus tapi karena pemberitaannya besar. Orang memilih karena kenal Prabowo," ujar Ujang.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih menjadi sosok terkuat yang akan memenangkan pemilihan presiden 2024 mendatang.

Dari hasil rilis survei terbaru, eks Mendikbud itu masih berada di posisi teratas.

Seperti hasil survei nasional yang dirilis oleh Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC).

Dalam rilis tersebut, jika pemilihan presiden dilakukan pada hari ini, maka Anies Baswedan bakal terpilih menjadi presiden.

"Jika pemilihan presiden dilakukan saat ini dari nama-nama berikut siapakah yang akan Anda pilih menjadi presiden Republik Indonesia? Hasilnya yang pertama ada Anies Baswedan 17,01 persen," kata Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Bagis Balghi dalam diskusi daring, Sabtu (22/5/2021).

Setelah Anies, kandidat yang paling banyak dipilih adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 14,31 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 11,25 persen, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 6,87 persen.

Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,86 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 5,55 persen, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini 3,97 persen.

Kemudian, menteri koordinator perekonomian Airlangga Hartarto 3,83 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 2,48 pesen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 0,66 persen. 

Sisanya, elektabilitasnya di bawah 0,50 persen yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua PBNU Said Aqil Siroj, Mendagri Tito Karnavian, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Menurut Bagis, alasan responden memilih kandidat tersebut lantaran sosok tersebut dinilai telah memberikan kerja nyata.

Selain itu, mereka dinilai sebagai tokoh yang jujur dan berpengalaman.

"Alasan kenapa responden memilih kandidat tersebut yang pertama adalah 12,20 persen menyatakan karena kinerjanya terbukti. Kemudian disusul 13,70 persen adalah mereka yang berpengalaman. yang ketiga presiden jujur 10,58 persen," jelasnya.

Namun demikian, Bagis menuturkan banyak responden yang mengaku pilihannya masih belum bulat.

Hingga Pilpres 2024 mendatang, mayoritasnya masih bisa mengubah pilihannya.

"Apakah pilihan Bapak/Ibu/Saudara terkait kandidat calon presiden tersebut masih bisa berubah? dari 60,66 persen iya masih bisa berubah, 31,82 persen menyatakan tidak akan berubah dan 5,95 persen tidak tahu dan 1,57 persen tidak menjawab," tukasnya.

Sebagai informasi, survei ARSC menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.

Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan hingga 95%.

Sebaliknya, proses pengumpulan data dilaksanakan sejak 26 April hingga 8 Mei 2021 melalui telepon untuk responden usia minimum adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini