TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari lalu, dunia politik sempat dibumbui isu gesekan antara Ganjar Pranowo dengan partainya sendiri, PDI Perjuangan (PDIP).
Hal itu bermula saat Ganjar sengaja tak diundang dalam acara pengarahan yang dipimpin Puan Maharani, di Semarang, jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).
Menanggapi isu ini, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyebut ada pesan yang ingin disampaikan PDIP kepada gubernur Jawa Tengah itu.
"Jadi, memang ada pesan komunikasi yang ingin disampaikan oleh PDI Perjuangan kepada mas Ganjar," kata Hendri saat dihubungi Tribunnews, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Soal Ganjar dan Puan, Pengamat: Bukan Masalah Serius, Bisa Diselesaikan Sambil Ngopi
Ia menduga, ada dua pesan yang ingin disampaikan partai berlogo banteng itu.
Pertama, sebagai petugas internal PDIP, Ganjar harus mengikuti arahan partai.
Kedua, kata Hendri, PDIP mengingatkan Ganjar soal tanggung jawabnya sebagai Gubernur Jawa Tengah.
"Yang kedua mas Ganjar ini masih punya tanggung jawab sebagai Gubernur Jawa Tengah."
"Jadi, janji-janjinya harus dipenuhi dulu, supaya bisa tetap terjaga suara PDI Perjuangan di sana," kata Hendri.
Baca juga: Suara Sumbang Tentang Ganjar, Sudirman Said: Sikap Mbak Puan dan Bambang Pacul Wakili Warga Jateng
Dari kejadian itu, lanjut Hendri, terdapat 2 hal yang bisa dilakukan Ganjar saat ini.
Diantaranya introspeksi diri dan memperkuat konsolidasi dengan internal partainya.
"2 hal yang bisa dilakukan mas Ganjar. Pertama, terkait instrospeksi diri di dalam, kira-kira kurangnya apa."
"Yang kedua, justru memperkuat konsolidasi dengan PDI Perjuangan. Kalau enggak memperkuat koordinasi, nanti kan jadi kacau balau," ujar pengamat politik dari Lembaga Survei Kedai Kopi itu.
Hendri menilai kejadian akan membuat Ganjar tahu kalau tidak bisa bergerak bebas.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Lebih Tinggi Dari Puan, PDIP: Belum Ada Pertempuran, Itu Bisa Bergerak Berubah