TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid membeberkan bagaimana percakapan dirinya dengan Ketua KPK Firli Bahuri soal status Harun yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
Harun tidak sendiri.
Ada 74 nama lain yang juga tidak lolos, termasuk penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Harun menilai saat ini ada kekuatan besar di balik pimpinan KPK yang kemudian membuat 75 pegawai KPK tidak lulus TWK.
"Ada kekuatan besar di luar dia itu yang sedang juga mem-pressure dia," kata Harun dalam kanal Youtube Najwa Shihab dilihat pada Jumat (28/5/2021).
-
Baca juga: Sebagian Peserta Aksi yang Datang ke Gedung KPK Dukung Firli Bahuri Mengaku Tak Paham Permasalahan
Mengaku dekat dengan Firli, Harun sempat menagih utang budi sebab dirinya membantu Firli saat menjabat sebagai Direktur Penindakan KPK.
Bahkan, dirinya dijuluki raja OTT oleh Firli.
"Saya cuma minta nama saya dan kawan-kawan saya diperhatikan," katanya.
Namun, Harun menyebut Firli tak bisa membantu apa-apa lagi.
Firli bahkan mengatakan apa yang terjadi kepada 75 pegawai termasuk kepada Harun sudah kehendak Tuhan.
"Dijawab dia saya sudah berusaha tapi semua itu Allah yang berkehendak. Lho, Allah itu tergantung niat, tergantung niat dari anda dan apa yang anda lakukan," pungkasnya.