News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seleksi Kepegawaian di KPK

Pegawai KPK Ditanya Tentang Lepas Hijab Saat Jalani Wawancara Tes Wawasan Kebangsaan

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegawai KPK diajukan pertanyaan untuk melepas hijab atau kerudung saat tes wawasan kebangsaan (TWK).

Pertanyaan ini diajukan pada saat sesi wawancara TWK pegawai KPK.

Demikian disampaikan seorang pegawai KPK Tri Artining Putri.

Dia menuturkan kejadian ini dialami seorang temannya saat sesi wawancara TWK pegawai KPK.

Dalam sesi wawancara yang berlangsung 2 jam itu, pegawai KPK dihadapkan dengan dua orang pewawancara.

Namun, tidak diketahui asal institusi pewawancara TWK tersebut.

Baca juga: PDIP Sebut SBY Bapak Bansos, Demokrat: Hasto Lebih Baik Bantu KPK Temukan Harun Masiku

"Jadi ada yang ditanya, anda kan pakai kerudung, mau nggak buka kerudung demi bangsa dan negara?" kata Putri dalam diskusi daring Gusdurian, Sabtu (29/5/2021).

Menurut Putri, rekannya itu pun menjawab tidak mau.

Lalu, pewawancara kembali mencecar bahwa rekannya tersebut merupakan seorang yang egois.

"Dia bilang enggak mau. Lalu mereka bertanya, anda egois dong tidak mau membuka kerudung demi bangsa dan negara. Lalu dia jawab, loh dengan saya pakai kerudung bisa kok berjuang demi bangsa dan negara," ungkap dia.

Baca juga: Pertanyaan Nyeleneh Dalam TWK KPK, Pegawai Diminta Jadi Istri Kedua Hingga Singgung Threesome

Menurutnya, pertanyaan yang diajukan dalam TWK dinilai tak nyambung dengan kapsitasnya sebagai pegawai KPK.

Bahkan ada pertanyaan yang berupa sexualitas dan pornografi.

"Yang laki-laki ada yang mendapatkan pertanyaan kenapa belum nikah? apakah LGBT atau tidak? Apakah pernah nonton film porno dan apakah sikap anda terhadap freesex? dia jawab itu bukan urusan saya, lalu ditanya lagi bagaimana kalau threesome gimana? lalu orgy bagaimana?" jelasnya.

Menurutnya, rekannya tersebut sampai sempat menanyakan istilah-istilah yang disebutkan oleh pewawancara. Sebaliknya, para korban juga mengalami doxing usai mendapat pertanyaan tersebut.

Baca juga: SOSOK Harun Al Rasyid, Penyidik yang Disebut Diwaspadai Pimpinan KPK, Akui Dekat dengan Firli Bahuri

"Dia saat itu sampai bertanya orgy apaan? lalu dia (pewawancara) jawab orgy itu dilakukan pesta sex lebih dari 4 orang. Lalu dia jawab yaudah kalau dia nyaman begitu yasudah, itu kan bukan urusan saya. Lalu sekarang dia di doxing dia adalah pendukung freesex," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mempertanyakan indikator TWK yang dimaksudkan kepada pegawai KPK.

Dia mengaku aneh seorang abdi negara harus ditanya seputar hal-hal yang dinilainya tak penting.

"Konsennya saya mikir apakah iya orang orang yang mau jadi abdi negara harus dilakukan seperti itu? Harus rela dilecehkan demi mendapatkan label bahwa kita berwawasan kebangsaan. Saya di KPK sudah 4 tahun lalu di slip gaji kami itu diselipkan bahwa ingat gaji Anda dari rakyat jadi kami harus bertanggung jawab kepada rakyat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini