News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waketum MUI Kritik Posisi Penting di Perusahaan BUMN: Penunjukannya Terkesan Bernuansa Balas Budi

Penulis: Reza Deni
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Waketum MUI Kritik Posisi Penting di Perusahaan BUMN: Penunjukannya Terkesan Bernuansa Balas Budi

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyoroti soal penunjukan pejabat direksi hingga komisaris di perusahaan-perusahaan pelat merah atau di bawah BUMN.

Menurutnya, kalau ingin usaha-usaha milik negara atau BUMN itu maju, maka pemerintah tidak boleh menyerahkan pengurusannya kepada orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan dan kompetensi serta pengalaman dan kredibilitas yang mumpuni.

"Dan inilah yang kita lihat akhir-akhir ini yang banyak terabaikan, di mana yang didudukkan untuk menjadi pimpinan dari BUMN tersebut terutama untuk posisi-posisi sebagai komisaris adalah orang-orang yang dinilai oleh banyak pihak tidak tepat, tidak kompeten dan tidak mumpuni," kata Anwar dalam keterangan yang diterima, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom, Komisi VI DPR: Jabatan BUMN Bukan untuk Balas Jasa

Baca juga: Menakar Kepantasan Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom, Ahmad Dhani Apresiasi Jokowi, Ini Kata Ekonom

Meski begitu, Anwar tak menyebutkan salah satu nama yang dimaksud dapat jatah di perusahaan BUMN.

Diketahui, nama Abdee Negara gitaris Slank baru-baru ini telah ditunjuk sebagai komisaris Telkom.

"Penunjukannya terkesan lebih banyak bernuansa sebagai balas budi karena yang bersangkutan telah berkontribusi di dalam pilpres dan atau pemilu yang baru lalu," tambah Anwar.

Gitaris Slank Abdee Negara ditemui di markas Slank, Jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2019). (KOMPAS.com/ANDIKA ADITIA)

Dia mengatakan hal ini bisa bermasalah jika pengangkatannya tidak menjunjung prinsip 'the right man on the right place', melainkan 'the right man on the wrong place'.

"Kita tidak akan bisa berharap banyak BUMN yang mereka urus akan berjalan dengan baik dan lancar. Apalagi di tengah-tengah wabah Covid-19 yang sedang menimpa negeri ini tentu masalah yang dihadapi perusahaan sangat-sangar bersifat complicated sehingga perusahaan jelas-jelas akan sangat memerlukan orang-orang yang benar-benar memiliki pengetahuan dan pengalaman serta kreativitas dan kecerdasan yang lebih," lanjutnya.

Anwar berharap agar Menteri BUMN benar-benar rasional dalam menghadapi masalah ini dengan menempatkan orang-orang yang tepat di tempat yang tepat.

"Sehingga dengan demikian, BUMN akan bisa diharapkan untuk menjadi salah satu pilar utama yang benar-benar bisa diharapkan dan diandalkan dalam memajukan perekonomian nasional di samping usaha swasta dan koperasi tentunya," pungkas Anwar.

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini