News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

FX Hadi Rudyatmo Minta Peringatan Megawati soal Petugas Partai Tak Dikaitkan dengan Ganjar Pranowo

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo

TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo ikut menanggapi soal peringatan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno tentang petugas partai.

Rudy meminta agar peringatan Mega tentang petugas partai ini jangan dikait-kaitkan dengan Ganjar Pranowo.

"Enggak ada, jadi jangan dikait-kaitkan dengan Ibu Ketua Umum memberikan pidato pengarahan itu," kata Rudi saat berbicara di Program Kompas Petang Kompas TV, Senin (31/5/2021).

Perlu diketahui, banyak yang menduga jika peringatan Mega, tentang petugas partai ini adalah bentuk sindiran kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Mengingat sebelumnya, Ganjar dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani sempat dikabarkan bersitegang.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dalam Live Program Kompas Petang Kompas TV, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Gaya Politik Ganjar Dinilai seperti Air Mancur: yang Kena, yang Jauh-Jauh Aja

Semua Sudah Tegak Lurus, Patuh dan Taat pada Partai

Mantan Walikota Solo ini pun menegaskan bahwa petugas partai ada di tiga tempat.

Yakni di instruktur partai, penugasan di legislatif, dan penugasan di eksekutif.

"Ya petugas partai ada di tiga tempat ini, satu di instruktur partai, dua penugasan di legislatif, yang ketiga penugasan di eksekutif."

"Jika ketiga pilar ini, sebetulnya kalau menganggap dirinya sebagai petugas partai, rakyat menikmati kesejahteraan kok," tegas Rudy.

Baca juga: Megawati Ingatkan Kader PDIP: Kalau nggak Mau Diberi Tugas oleh Partai, Out Saja, Mundur

Lebih lanjut Rudy menyebutkan bahwa antara Ganjar Pranowo, Puan Maharani, serta Bambang Nuryanto sudah tidak ada persoalan.

Karena semua sudah tegak lurus, patuh dan taat pada partai.

"Saya tahu persis kok Pak Ganjar bukan orang bodoh. Dia main medsos karena memang sekarang dunianya medsos kok. Jadi kalau ada hal-hal yang dikiranya kelewatan dan sebagainya saya kira ini sudah selesai kok."

"Sudah tidak ada persoalan antara Mas Ganjar, Mas Pacul dan Mbak Puan. Dari pengamatan saya sendiri Pak Ganjar itu tetap tegak lurus kepada ketua umum. Perintah ketua umum apa itu yang harus dijalankan," pungkasnya.

Baca juga: Perseteruan Ganjar vs Puan Dinilai Telah Berakhir setelah Ganjar Akui Jasa Besar Puan

Peringatan Megawati Soal Petugas Partai

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan seluruh kader PDIP bahwa mereka semua adalah petugas partai.

Oleh karena itu, menjadi kewajiban kader menjalankan tugas kepartaian apabila tidak ingin diberhentikan.

Hal itu disampaikan Megawati saat meresmikan 25 prasasti kantor partai PDIP secara virtual, Minggu (30/5/2021).

"Kalian-kalian ini adalah petugas partai. Jangan lupa, kalian adalah petugas partai, tidak lagi bisa sebagai pribadi-pribadi. Karena ini namanya sebuah organisasi, organisasi partai politik," kata Megawati.

Megawati melanjutkan, bahwa menjadi petugas partai berarti harus taat dengan tugas yang telah diemban masing-masing kader.

Megawati saat acara peresmian 25 kantor baru PDIP yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (30/5/2021). (Ist)

Baca juga: Sampaikan Rasa Hormatnya, Ganjar Pranowo Ungkap Jasa Puan: Dia Komandan Tempur Kemenangan Saya

Termasuk adalah jika sewaktu-waktu partai menugaskan terjun ke bawah.

Atas dasar itu, Megawati berpesan agar kader tidak hanya dapat menjual nama PDIP, namun tidak lalai terhadap tugas yang menjadi kewajibannya.

"Jangan hanya jual nama partai. Hanya bisa berpakaian seragam partai, kalau disuruh kerja gak mau," ujarnya.

Megawati kembali menegaskan kepada kader, jika tidak sanggup untuk mengemban tugas partai, ada dua pilihan bagi mereka, maka pilihan terbaik adalah mundur dari PDIP.

"Makanya lebih baik saya bolak-balik bilang. Kalau ndak mau jadi petugas partai, saya ndak ngomongin lagi anggota partai, petugas partai. Artinya gak mau diberi tugas oleh partai, out saja, mundur, jangan lagi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Chaerul Umam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini