TRIBUNNEWS.COMÂ - Berikut deretan fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan Juni 2021.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menyampaikan bahwa akan terjadi beberapa fenomena astronomi pada bulan ini mulai dari tanggal 2 hingga 8 Juni 2021.
Fenomena yang terjadi adalah Fase Bulan Perbani Akhir, Ketampakan Terakhir Merkurius ketika Senja, Puncak Hujan Meteor Arietid, dan Apoge Bulan
Ini merupakan fenomena astronomi bagian kesatu pada bulan ini.
Baca juga: Sebut Gerhana Bulan Fenomena Langka, Oki Setiana Dewi: Perbanyak Zikir, Doa, dan Istigfar
Dikutip dari Instagram @lapan_ri, berikut deretan fenomena astronomi yang terjadi pada Juni 2021:
1. Fase Bulan Perbani Akhir akan terjadi pada 2 Juni 2021
Fase perbanii akhir adalah salah satu fase bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi, dan Bulan membentuk sudut siku-siku 90 derajat.
Fenomena bulan perbani ini biasa terjadi setelah fase bulan purnama.
Puncak fase perbani akhir terjadi pada pukul 14.24.20 WIB /15.24.20 WITA / 16.24.20 WIT.
Fase bulan perbani akhir ini akan terjadi pada tanggal 2 Juni dan dapat disaksikan ketika terbit sebelum tengah malam.
Fenomena ini terjadi dari arah Timur-Tenggara, dan berkulminasi di arah Selatan pada saat menjelang terbit Matahari.
Kemudian fenomena terbenamnya akan terjadi di arah Barat-Barat Daya setelah tengah hari.
Baca juga: BMKG Prediksi Siklon Tropis Filipina Picu Potensi Hujan Lebat di Beberapa Wilayah Indonesia
2. Kenampakan Terakhir Merkurius Ketika Senja akan terjadi pada 3 Juni 2021
Menjelang konjungsi inferior Merkurius pada 11 Juni mendatang, Merkurius dapat disaksikan terakhir kalinya.
Fenomena kenampakan terakhir merkurius dapat disaksikan sejak senja bahari dengan ketinggian matahari -6 derajat.
Fenomena ini terjadi selama 24 menit dari arah Barat-Barat Laut dekat konstelasi Taurus dengan kecerlangan +3,69.
Merkurius dapat disaksikan kembali ketika terjadi fajar pada 22 Juni, mendatang.
Baca juga: Apa Itu Tripel Konjungsi Bulan, Jupiter dan Saturnus? Fenomena Astronomi Malam Ini
3. Puncak Hujan Meteor Arietid akan terjadi pada 7 Juni 2021
Hujan meteor arietid adalah hujan meteor yang titik radian atau awal kemunculan meteornya terletak di konstelasi Aries tepatnya di dekat bintang Botein (Delta Ariestis).
Hujan meteor ini diduga berasal dari sisa debu asteroid Icarus dan komet periodik 96P/Machholz.
Fenomena terjadinya hujan meteor ini merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan di siang hari.
Meteor ini aktif sejak 14 Mei hingga 24 Juni mendatang.
Puncak terjadinya hujan meteor adalah pada tanggal 7 Juni 2021 dengan intensitas 50 meteor per jam ketika di zenit.
Fenomena ini dapat disaksikan dari arah Timur-Timur Laut sebelum fajar astronomis.
Kemudian berkulminasi di arah Utara pada pukul 10.00 waktu setempat.
Dan akan terbenam di arah Barat-Barat Laut pada pukul 16.00 waktu setempat.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Rabu 2 Juni 2021: Waspadai Cuaca Ekstrem di 19 Wilayah
4. Apoge Bulan akan terjadi pada 8 Juni 2021
Apoge bulan adalah konfigruasi ketika bulan terletak paling jauh dengan bumi.
Terjadinya Apoge Bulan ini disebabkan karena orbit bulan yang berbentuk elips dan bumi terletak di salah satu titik fokus orbit tersebut.
Apoge Bulan terjadi pada pukul 09.38.51 WIB / 10.38.51 WITA / 11.38.51 WIT.
Fenomena apoge bulan ini baru dapat disaksikan ketika terbit.
Apoge Bulan dapat disaksikan mulai pukul 4.30 waktu setempat dari arah Timur-Timur Laut.
Kemudian berkulminasi di arah utara sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
Kemudian terbenam di arah Barat-Barat Laut sekitar pukul 16.30 waktu setempat.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Fenomena Astronomi