Setelah Anies, kandidat yang paling banyak dipilih adalah Prabowo Subianto 14,31 persen, Ganjar Pranowo 11,25 persen, dan Sandiaga Uno 6,87 persen.
Selanjutnya, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,86 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 5,55 persen, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini 3,97 persen.
Kemudian, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto 3,83 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 2,48 pesen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 0,66 persen.
Sisanya, elektabilitasnya di bawah 0,50 persen yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua PBNU Said Aqil Siroj, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Menurut Bagis, alasan responden memilih kandidat tersebut lantaran sosok tersebut dinilai telah memberikan kerja nyata.
Selain itu, mereka dinilai sebagai tokoh yang jujur dan berpengalaman.
Sebagai informasi, survei ARSC menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.
Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen.
Sebaliknya, proses pengumpulan data dilaksanakan sejak 26 April hingga 8 Mei 2021 melalui telepon untuk responden usia minimum adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
5. (LP3ES) -- Prabowo Subianto
Lembaga Pendidikan, Penelitian, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) rupanya juga melakukan survei terhadap tokoh-tokoh yang berpeluang kuat jadi capres pada Pilpres 2024.
Hasilnya, Prabowo Subianto ada di urutan teratas dengan 16,4 persen lantas disusul Anies Baswedan dengan 12,8 persen.
Peringkat ketiga, ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 9,6 persen.
Menariknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di bawah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 8,8 persen.
Di bawah AHY, ada Ridwan Kamil (7,5 persen) dan Sandiaga Uno (6,2 persen).
Pengumpulan data survei ini dilakukan pada 8-15 April 2021 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur oleh 120 enumerator.
Jumlah sampel 1.200 responden, terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih (penduduk usia dewasa) yang tercatat pada Pemilu 2019.
Adapun, sampel yang ditentukan dengan acak bertingkat (Multistage Random Sampling) dengan Margin of Error +/- 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Peneliti LP3ES, Erwan Halil mengatakan pada Rabu(5/5/2021), dalam survei ini, pihaknya juga mencari tahu alasan para respondennya memilih tokoh-tokoh tersebut untuk dijadikan preferensi sebagai presiden.
Setidaknya, dia melihat ada lima alasan teratas.
Pertama faktor berani (9,7 persen), diikuti oleh pengalaman (9,3 persen), merakyat (7,9 persen), cerdas dan memberi solusi (7,5 persen) serta berwibawa (6,1 persen).
6. Litbang Kompas-- Prabowo Subianto
Sementara itu, pada hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada 4 Mei 2021, ada tiga nama tokoh yang dinilai layak menjadi presiden.
Mereka adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo menduduki posisi tertinggi dengan 16,4 persen, disusul Anies 10 persen, dan Ganjar 7,3 persen.
Pada urutan berikutnya, ada nama Sandiaga Uno dengan 3,7 persen, Ridwan Kamil 3,4 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,3 persen.
Selanjutnya, ada nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan perolehan 3,1 persen dan Tri Rismaharini sebesar 2,4 persen.
Ada pula nama tokoh lainnya seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebesar 2,1 persen dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebesar 2 persen.
Untuk responden yang tidak menjawab atau rahasia diketahui sebesar 21,4 persen.
Menariknya, nama Presiden Joko Widodo juga masih masuk dalam elektabilitas tertinggi di masyarakat dengan perolehan melebihi Prabowo yaitu 24 persen.
Survei Litbang Kompas dilaksanakan pada 13-26 April 2021 dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.200 reponden yang dipilih secara acak.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian kurang lebih 2,8 persen.
7. Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi)-- Prabowo Subianto
Lembaga survei yang juga merilis elektabilitas sejumlah tokoh yang berpotensi jadi capres pada Pilpres 2024 adalah Kedai Kopi.
Hasil survei dari lembaga survei tersebut mengungkapkan, Prabowo Subianto paling layak menjadi presiden pada 2024.
Sebanyak 24,5 persen responden memilih Prabowo Subianto layak menjadi Presiden 2024, berdasarkan hasil survei dengan pertanyaan terbuka.
"Pertanyaan terbuka siapa nama tokoh yang menurut Anda layak menjadi presiden di 2024?"
"Prabowo Subianto 24,5 persen, Joko Widodo 18,5 persen," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi, Kunto Adi Wibowo saat memaparkan hasil surveinya melalui virtual, Senin (12/4/2021).
Selain Prabowo dan Jokowi, nama Ganjar Pranowo berada di posisi ketiga dengan 16,0 persen.
Disusul Ridwan Kamil dengan 13,3 persen dan Anies Baswedan dengan 12,5 persen.
"Lalu Sandiaga Uno 6,6 persen, Tri Rismaharini 4,4 persen, Agus Harimurti Yudhayono 1,4 persen, Basuki Tjahaja Purnama 0,6 persen, Susi Pudjastuti 0,5 persen, Gatot Nurmantyo 0,2 persen, Puan Maharani 0,2 persen," ucapnya.
Selanjutnya, ada nama mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang dengan 0,1 persen, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh 0,1 persen, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X 0,1, Pengusaha Chairul Tanjung 0,1 persen, Politikus Nasdem Rachmat Gobel 0,1 persen, dan Menteri BUMN Erick Thahir 0,1 persen.
"Ada juga yang tidak ingin menyebutkan sebesar 0,1 persen," ucapnya.
Survei Kedai Kopi lakukan pada periodisasi 29 Maret - 4 April 2021.
Survei ini menggunakan metodologi Telesurvei atau wawancara via telfon di 34 provinsi di Indonesia dan melibatkan 1.260 responden.
Prabowo unggul
Dari tujuh lembaga yang melakukan survei, lima di antaranya menempatkan Prabowo di posisi puncak. Sedangkan dua sisanya menyebut Anies Baswedan di peringkat pertama.
Sebagai catatan, elektabilitas masing-masing tokoh akan bergerak dinamis dan terus berubah. Artinya hasil survei hari ini tidak bisa menggambarkan sepenuhnya apa yang akan terjadi pada Pilpres mendatang.