News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Makna Rukun Iman, Ini 6 Pilar Fondasi Keimanan Umat Muslim, Apa Saja?

Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi Al Quran (Pixabay/Pexels) - Simak makna dan 6 rukun iman dalam artikel ini

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai rukun iman.

Dalam artikel ini juga terdapat enam pilar pondasi keimanan umat Muslim.

Rukun iman adalah pilar-pilar yang pondasi keimanan seorang Muslim.

Sedari dini, umat Muslim diajarkan untuk menghafalkan rukun Islam dan rukun iman.

Baca juga: Bacaan Niat dan Doa setelah Salat Tahajud dalam Tulisan Arab-Latin Beserta Keutamaannya

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Sunnah Senin Kamis, Berikut Keutamaannya

Ilustrasi masjid (Britannica)

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, rukun iman sudah tercantum dalam Al-Qur’an pada surat Al Baqarah ayat 177 yang artinya: “Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.”

Dalam ayat tersebut dijelaskan, terdapat lima hal yang dapat menjadi dasar keimanan atau sumber kebaikan dalam Islam.

Sementara dalam surat Al Baqarah ayat 285, dikatakan : “Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari tuhannya demikian pula orang-orang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, dan rasul-rasul Nya. Kami tidak membeda-bedakan antara seorang rasul dengan yang lainnya.”

Untuk lebih memahami makna rukun iman, umat Muslim bisa memulai dari memahami arti dari kedua kata tersebut.

Dikutip dari gramedia.com,  rukun iman berarti meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah utusan Allah SWT yang diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman kepada manusia di bumi.

Kepercayaan mengenai enam pembahasan yang ada dalam rukun iman merupakan suatu keharusan untuk mempercayainya.

Hal tersebut berkaitan dengan akidah serta ketauhidan, karena sebagai muslim dilarang untuk mengimani Tuhan selain Allah SWT.

6 Rukun Iman

1. Iman kepada Allah SWT

Iman kepada Allah adalah rukun iman pertama dan paling utama dalam Islam.

Iman kepada Allah SWT menjadi dasar dari iman karena sebagai umat Islam harus mengakui keesaan Nya.

Allah SWT merupakan pencipta di alam semesta, penguasa langit maupun bumi serta Tuhan yang wajib disembah dengan sifat tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Meyakini hadirnya Allah tidak hanya dengan kata-kata semata, namun harus diwujudkan melalui tindakan.

Dengan cara amar ma’ruf dan nahi mungkar yang berarti melakukan segala perintah serta menjauhi larangan yang menghantar ke jurang kesesatan.

2. Iman kepada Malaikat

Rukun iman kedua merupakan beriman kepada malaikat-malaikat-Nya.

Malaikat merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari nur/ cahaya dan tidak diberikan nafsu.

Maka dari itu malaikat selalu taat pada segala perintah serta ketetapan.

Walaupun tidak terlihat, namun manusia harus meyakini keberadaannya dengan tugas tersendiri.

Ada banyak sekali malaikat, tapi setidaknya ada 10 malaikat yang harus diyakini oleh umat Islam, malaikat juga bertugas sebagai perantara Allah.

Hal ini disebutkan dalam surah An Nahl ayat 2 yang berbunyi:

يُنَزِّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ بِٱلرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦٓ أَنْ أَنذِرُوٓا۟ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱتَّقُونِ

Artinya:

“Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu, “Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.””

10 malaikat yang wajib diyakini oleh seorang muslim, yakni:

a. Malaikat Jibril (menyampaikan wahyu)

b. Mikail (menyampaikan rezeki)

c. Israfil (peniup sangkakala)

d. Izrail (pencabut nyawa)

e. Munkar dan Nakir (penanya ruh di alam barzah)

f. Raqib dan Atid (pencatat amal manusia)

g. Malik (penjaga pintu neraka)

h. Ridwan (penjaga pintu surga).

3. Iman kepada Kitab Kitab Allah

Untuk rukun iman ketiga yaitu percaya kepada kitab-kitab-Nya.

Allah menjelaskan ajaran-Nya melalui kitab yang diturunkan kepada para Rasul melalui perantara malaikat.

Ajarannya harus disampaikan kepada umat manusia yang mengimaninya secara utuh tanpa adanya kelalaian, ada banyak umat terdahulu terkena azab karena kelalaiannya.

Kitab-kitab ini sebagai pedoman dan pegangan hidup umat dihala para Rasulullah sudah wafat.

Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi kelalaian yang mengakibatkan terpecah belahnya akidah dan keyakinan mereka.

Meskipun demikian terdapat penerusnya yaitu para sahabat dan ulama.

ilustrasi Al Quran (freepik.com)

4. Iman kepada Nabi dan Rasulnya

Selanjutnya, rukun iman yang keempat adalah iman kepada nabi dan Rasul-Nya.

Sekitar 25, jumlah nabi dan rasul yang wajib diketahui.

Mereka diturunkan pada umat dengan karakteristik masing-masing.

Setidaknya terdapat 4 kitab suci diturunkan kepada mereka untuk bekal mengajarkan tauhid dengan meyakini bahwa Allah merupakan Tuhan wajib disembah.

Kitab tersebut disampaikan melalui perantara malaikat Jibril baik dengan menunjukkan wujud aslinya maupun menyamar

Isi di dalamnya sebagai pedoman mengambil keputusan dan menghukumi terkait suatu perkara yang bertujuan agar terarah serta tidak semabrangan dalam mengambil keputusan.

Berikut ke-25 Nabi dan Rasul yang wajib umat Muslim ketahui, yakni:

- Adam as

- Idris as

- Nuh as

- Hud as

- Shaleh as

- Ibrahim as

- Luth as

- Ismail as

- Ishak as

- Ya`qub as

- Yusuf as

- Ayub as

- Syu`ib as

- Musa as

- Harun as

- Zulkifli as

- Daud as

- Sulaiman as

- Ilyas as

- Ilyasa` as

- Yunus as

- Zakaria as

- Yahya as

- Isa as

- Muhammad SAW.

Berikut empat kitab yang diturunkan Allah:

- Al Quran (diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW)

- Injil (diturunkan untuk Nabi Isa)

- Taurat (diturunkan untuk Nabi Musa)

- Zabur (diturunkan untuk Nabi Daud)

5. Iman kepada Hari Akhir (Kiamat)

Suatu hari nanti, seluruh alam semesta akan hancur dan tergantikan dengan kehidupan yang kekal (akhirat).

Meyakini hal tersebut adalah iman terhadap hari akhir.

Hari akhir adalah hal nyata yang sering diingkari oleh manusia.

Sebagai seorang Muslim maka mereka wajib mengimani untuk menunjang semangat dalam beribadah serta sebagai bukti bahwa hari pembalasan benar adanya dan seluruh manusia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Pada hari akhir nanti semua manusia dikumpulkan dengan berbagai keadaan, bahkan digambarkan ada yang berkepala hewan maupun tenggelam dalam keringatnya sendiri.

Hal ini dikarenakan posisi matahari di atas kepala berjarak sekitar satu jengkal sehingga panasnya dapat melelehkan tubuh.

6. Iman kepada Qadha dan Qodhar

Rukun iman yang terakhir adalah beriman kepada qadha dan qodhar.

Takdir sendiri terbagi menjadi dua yaitu tetap dan dapat diubah.

Sebagai contoh takdir tetap yaitu kematian, jodoh, dan rezeki.

Sementara, takdir kedua dapat diubah dengan berusaha serta berdoa kemudian diiringi ketaqwaan.

Manusia perlu meyakininya sebagai rujukan bahwa semua atas kehendak dan kuasa Allah.

- Qadha

Menurut bahasa, qadha adalah ketetapan yang sudah dituliskan sebelum manusia diciptakan.

Catatan tersebut termuat dalam kitab Lauh Mahfudz mulai dari kehidupan, kebaikan, serta kematian.

Meskipun hal ini tidak diketahui kapan waktunya namun sebagai makhluk harus mempersiapkannya.

Dengan cara, beribadah serta menghindari larangan dan menaati semua anjuran dari Allah SWT.

Terkait kematian tidak ada manusia yang mengetahuinya namun oleh karenanya dianjurkan untuk selalu beribadah dengan niat tulus, ikhlas, dan hanya mengharapkan ridha Allah.

- Qadar

Menurut bahasa, qadar adalah ketentuan atau kepastian.

Sementara secara istilah, qadar yaitu penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT.

Hal ini termasuk yang sedang terjadi maupun akan terlaksana nantinya.

Oleh karenanya manusia dianjurkan untuk berdoa.

(Tribunnews.com/Nadya) (Tribunnewswiki.com/Febri Ady Prasetyo)

Berita terkait Umat Muslim

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini