Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -.Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) menyebut, kebutuhan tenaga kerja terampil tidak terelakkan di tengah persaingan dunia kerja yang sangat kompetitif.
Maka, kata Gus AMI, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas, khususnya di pesantren, bisa menjadi solusi dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan kompeten ketika lulus nanti.
“Dengan pelatihan vokasi yang ada di BLK Komunitas, khususnya di pesantren dapat menyiapkan SDM atau santri yang mempunyai kapabilitas dan siap kerja ketika lulus nanti,” kata Gus AMI kepada wartawan, Rabu (9/6/2021).
Ketua Umum DPP PKB itu menambahkan, bahwa BLK Komunitas merupakan unit pelatihan vokasi yang meliputi pesantren, komunitas serikat buruh/pekerja yang tersebar di Indonesia.
Baca juga: Kemnaker Gelar Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan BLK Komunitas di Tasikmalaya
Gus AMI pun mengapresiasi peresmian BLK Komunitas oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6/2021).
Ia menyampaikan, dengan BLK Komunitas, pesantren dapat menentukan sesuai bakat santri-santrinya, mulai dari pertanian, teknologi, mesin, tata busana, kesenian dan lain-lain.
“Saya mengapresiasi langkah pemerintah yang telah melakukan sinergitas dengan lembaga keagamaan dan dunia industri lewat program BLK untuk menyiapkan SDM yang siap kerja,” ungkapnya.
Selain itu, Gus AMI juga meminta kepada pemerintah untuk terus konsisten mengembangkan BLK Komunitas guna menyiapkan pekerja yang kompeten dan siap kerja.
Kejuruan yang ada di BLK Komunitas mulai dari teknik otomotif, las, konstruksi furnitur, perkapalan, instalasi infrastruktur telekomunikasi, elektronika, teknik informatika, robotika, multimedia, desain komunikasi visual, pengolahan hasil pertanian, pengolahan hasil perikanan, kesenian, seni kriya (kerajinan tangan), teknik batik, desain tata busana, tata rias, bahasa, perhotelan, kesehatan tradisional, seni kuliner, hingga kejuruan hubungan industrial.