Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog yang juga Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mendorong terbentuknya komunikasi yang efektif antara orang tua dan pihak sekolah jelang pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di tahun ajaran 2021-2022.
Ia tak memungkiri masih ada orang tua yang khawatir PTM meski dengan protokol kesehatan yang ketat.
Namun materi pembelajaran jarak jauh (PJJ) terkadang terlalu akademik dari pagi sampai siang sehingga sangat tidak efektif atau kontra produktif.
"Saya kira yang paling utama justru komunikasinya. Memang harus ada komunikasi yang sangat efektif antara sekolah dan orang tua. Tidak sekedar masal, kalau perlu individual, bisa dengan zoom WhatsApp dan lain sebagainya," kata Seto di dialog produktif Kominfo, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: Kemendikbud Sebut PTM Terbatas Untuk Tumbuh Kembang dan Psikososial Peserta Didik
Menurutnya orang tua tentu saja khawatir jika tidak ada informasi yang jelas mengenai kondisi atau kesiapan sekolah, sehingga yakin.
Karena orang tua akan selalu mengedepankan hak, keselamatan, dan kesehatan anak.
Apalagi saat ini, kasus Covid-19 tengah meningkat dibeberapa daerah.
"Mohon juga dipahami kondisi ini, dengan informasi, diskusi, atau mungkin menampung masukan dari orang tua yang mungkin terlupa oleh pihak sekolah," ujarnya.
Kak Seto mengatakan kunci utama pembelajaran sebenarnya bergantung pada sistem.
Jika materinya terlalu akademik, dimana siswa harus menatap layar berjam-jam sangat tidak efektif.
"Undang-undang sistem pendidikan nasional pasal 1 mengatakan, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana agar peserta didik mengembangkan potensi. Bukan sekedar bak mengisi air kedalam gelas, tapi juga memunculkan sesuatu dari dalam," ujarnya.