TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan memperbarui laporan data terbaru terkait Whole Genome Sequence atau WGS Indonesia per 20 Juni 2021.
Indonesia kini telah ditemukan 211 kasus varian corona baru dimana 160 diantaranya adalah varian Delta.
Kemudian varian Alpha atau B.1.1.7 sebanyak 45 kasus, serta 6 kasus varian Beta atau B.1.351.
Berikut sebaran 211 kasus tersebut yang dihimpun dari data Kementerian Kesehatan, Kamis (24/6/2021).
1. Kepulauan Riau = 1 kasus
Varian Alpha : 1 kasus
Varian Beta : -
Varian Delta : -
2. Sumatera Utara = 2 kasus
Varian Alfa : 2 kasus
Varian Beta : -
Varian Delta : -
3. Sumatera Selatan = 4 kasus
Varian Alfa : 1 kasus
Varian Beta : -
Varian Delta : 3 kasus
4. Riau = 1 kasus
Varian Alfa : 1 kasus
Varian Beta : -
Varian Delta : -
5. Banten = Kasus
Varian Alfa : 2 kasus
Varian Beta : -
Varian Delta : -
6. DKI Jakarta = 94 kasus
Varian Alfa : 33 kasus
Varian Beta : 4 kasus
Varian Delta : 47 kasus
7. Jawa Barat = 3 kasus
Varian Alfa : 2 kasus
Varian Beta : -
Varian Delta : 1 kasus
8. Jawa Timur = 13 kasus
Varian Alfa : 2 kasus
Varian Beta : 1 kasus
Varian Delta : 10 kasus
9. Jawa Tengah = 81 kasus
Varian Alfa : 1 kasus
Varian Beta : -
Varian Delta : 80 kasus
10. Bali = 2 kasus
Varian Alfa : 1 kasus
Varian Beta : 1 kasus
Varian Delta : -
11. Kalimantan Tengah = 3 kasus
Varian Alfa : -
Varian Beta : -
Varian Delta : 3 kasus
12. Kalimantan Selatan = 1 kasus
Varian Alfa : 1 kasus
Varian Beta : -
Varian Delta : -
13. Kalimantan Timur = 3 kasus
Varian Alfa : -
Varian Beta : -
Varian Delta : 3 kasus
14. Gorontalo = 1 kasus
Varian Alfa : -
Varian Beta : -
Varian Delta : 1 kasus
Baca juga: Perawat yang Sedang Tangani Covid-19 Dipukul Keluarga Pasien di Garut, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Juru Bicara COVID-19 dari Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, DKI Jakarta dan Jawa Tengah merupakan provinsi terbanyak temuan varian Delta.
"Terbanyak ada di DKI Jakarta dan Jawa Tengah," ungkap Nadia Rabu kemarin.
Varian Delta atau sebelumnya dikenal varian B.1617.2 ini telah ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau WHO masuk kategori varian of concern (VoC)atau varian yang diwaspadai.
Varian Delta ini dilaporkan memiliki tingkat penularan 3 - 4 lebih cepat daripada varian Alpha asal Inggris.
"Varian Alpha memiliki tingkat penularan 6-7 kali lebih cepat dari varian aslinya yakni Wuhan. Sementara ini varian Delta 3-4 kali lebih cepat daripada varian Alfa. Jadi varian Delta ini memang dilaporkan merupakan salah satu faktor kejadian melonjaknya kasus Covid-19 di India," terang dr. Nadia.