News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setelah Jokowi, Giliran Ketua KPK Firli Bahuri Dikritik BEM UI Lewat Postingan Ini

Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan terkait pelantikan pegawai KPK saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/6/2021). Dalam keterangannya, Firli mengklaim sebanyak 1.271 pegawai yang lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti proses pelantikan. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM - Kritik oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terus berlanjut.

Setelah mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi), BEM UI melancarkan kritik terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri.

Sama halnya terhadap Jokowi, kritik terhadap Firli disampaikan melalui postingan di akun Twitter BEM UI, @BEMUI_Official.

Dalam postingannya, BEM UI memajang meme bergambar Firli Bahuri.

Baca juga: Ade Armando Sebut Pemanggilan BEM UI Hanya Hal Biasa, Tak Ada Urusan dengan Dibungkamnya Demokrasi

Firli terlihat mengenakan medali berwarna merah.

BEM UI menuliskan kalimat bernada satire. 

Postingan BEM UI yang kritik Ketua KPK Firli Bahuri (Twitter @BEMUI_official)

"SEDERET PRESTASI FIRLI

Buzzer" berkata, "Firli adalah Ketua KPK dengan banyak prestasi dan gagasan." Omongan itu tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, omongan tersebut kemudian membuat masyarakat bingung, apa yang dimaksud dengan prestasi dan gagasan Firli Bahuri selama menjadi deputi hingga ketua KPK?," tulis @BEMUI_Official, Selasa (29/6/2021). 

Di postingan selanjutnya, BEM UI menampilkan kolase yang berisi catatan seputar sorotan terhadap Firli.

Mulai dari dugaan OTT KPK bocor hingga teguran karena bergaya hidup mewah.

"Ulasan di atas telah merangkum beberapa "gagasan dan prestasi" Firli Bahuri

Selain yang tertera di atas, masih banyak lagi sejumlah "gagasan dan prestasi" Firli, seperti ide anehnya memberhentikan perkara BLBI, mengadakan TWK bagi pegawai KPK, dan memberhentikan pegawai KPK yang kritis dan berani melalui SK dengan dalih tidak lulus seleksi TWK.

'Buzzer' mengingatkan kita bahwa Firli punya banyak prestasi, kita bantu menguraikan maksud kata 'prestasi' yang 'buzzer' gaungkan," tulis @BEMUI_Official.

Baca juga: Jokowi Disebut Juara Umum Lomba Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan, Ini Tanggapan BEM KM UGM 

Sebelumnya, BEM UI melancarkan kritik terhadap Presiden Jokowi. 

Melalui postingannya, BEM UI memberi julukan Jokowi sebagai The King of Lip Service. 

Hal ini karena menurut BEM UI, Jokowi dianggap tidak menepati janji-janinya. 

Tanggapan Jokowi Atas Kritik BEM UI

Presiden Jokowi memberikan tanggapan soal BEM UI yang memberikan kritikan dan julukan kepada dirinya dengan sebutan The King of Lip Service.

Menurut Jokowi, kritikan yang dilontarkan oleh BEM UI adalah suatu bentuk ekpresi mahasiswa, mengingat Indonesia adalah negara demokrasi.

Sehingga segala bentuk kritikan untuk pemerintah adalah hal yang diperbolehkan.

Postingan akun Twitter BEM UI, menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021). (Twitter @BEMUI_Official)

Jokowi pun menilai, jika pihak universitas tidak perlu menghalangi mahasiswanya untuk berekspresi.

Namun Jokowi mengingatkan bahwa di Indonesia memiliki budaya tata krama dan sopan santun.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi."

"Tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, budaya kesopansantunan," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: Fadli Zon Kritik Rektor UI yang Rangkap Jabatan dari Wakil Komisaris BRI: Pilih Salah Satu Saja

Kritikan BEM UI yang ramai dipermasalahkan oleh publik ini pun dianggap biasa saja oleh Jokowi.

Jokowi juga menilai bahwa kritikan tersebut adalah sarana bagi BEM UI untuk belajar mengekspresikan pendapat.

Lebih lanjut Jokowi pun menekankan bahwa untuk saat ini yang menjadi penting adalah untuk bersama-sama fokus menangani pandemi Covid-19.

"Ya saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat. Tapi yang saat ini penting kita semuanya bersama-sama fokus untuk menangani pandemi Covid-19," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Daryono/Faryyanida Putwiliani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini