News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MUI: Mencegah Stunting Merupakan Perilaku Mengajak Kebaikan dan Jihad

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil ketua MUI KH Marsyudi Syuhud

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar seminar terkait Pencegahan Stunting Keluarga untuk Muslim Sehat dan Generasi Kuat Sejahtera, Rabu (30/6/2021).

Seminar digelar dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2021.

Wakil Ketua MUI, KH Marsyudi Syuhud mengatakan kesejahteraan bangsa dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga.

Menurutnya pencegahan stunting penting karena agama Islam sendiri menghendaki umat muslim menjadi kuat.

"Agama pun menghendaki anak turun kita jangan sampai menjadi anak-anak yang lemah, baik fisiknya, mentalnya, karakternya, dan seluruhnya," kata KH Marsyudi

Wakil Ketua MUI itu menegaskan keluarga muslim yang kuat, lebih baik daripada keluarga yang lemah.

Mencegah stunting diterangkannya merupakan perilaku mengajak kebaikan.

Baca juga: Wapres Ingatkan BKKBN Terus Upayakan Penurunan Angka Stunting

"Mengurusi stunting ini sama dengan kita jihad," kata Marsyudi.

Stunting sendiri masuk kedalam jihad bil qouli yakni dengan argumen, memberikan ilmu maupun ijtihad dan jihad dengan melakukan amal saleh.

Amal saleh diterangkannya merupakan perbuatan baik yang dibutuhkan manusia.

"Termasuk jihad di dalamnya adalah pencegahan stunting keluarga," ujarnya.

Sementara itu, dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan stunting adalah gagal tumbuh pada usia anak dibawah 5 tahun.

Penyebabnya bisa berasal karena akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psiko sosial yang tidak memadai, terutama di 1000 hari masa kehidupan yaitu dari janin hingga anak usia 2 tahun.

Baca juga: Wapres Tekankan Peran Aktif Keluarga dalam Penanggulangan Stunting

Anak tergolong stunting bila tinggi berada dibawah minus 2 dari standar deviasi panjang atau tinggi anak pada umumnya.

"Intervensi gizi belum cukup untuk mengatasi masalah stunting, tapi juga ada faktor sanitasi, hingga kebersihan lingkungan yang juga berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Karena anak usia dibawah 2 tahun rentan terhadap penyakit," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini