News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

POPULER NASIONAL: Kata KPK soal Harta Hibah KSAD Andika Perkasa | Harmoko Meninggal Dunia

Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harmoko sewaktu menjabat Menteri Penerangan. Harmoko meninggal dunia, Minggu (4/7/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Simak deretan berita populer kanal nasional Tribunnews.com pada Minggu (5/7/2021) kemarin. 

Tanggapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait harta kekayaan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi salah satu berita populer kanal nasional. 

Di Yogyakarta, puluhan pasien Covid-19 meninggal diduga karena kekurangan oksigen. 

Dari Semarang, terkait pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membubarkan langsung warga yang berkerumun. 

Baca juga: POPULER SELEB Pesan Jane Shalimar untuk Manajer | Rangkaian Pernikahan Lesti-Billar Ditunda

Kabar lainnya yakni kabar duka Menteri Penerangan Orde Baru, Harmoko, meninggal dunia. 

Berikut daftar berita populer nasional pada Minggu (5/7/2021): 

1. Kata KPK soal Harta Kekayaan Andika Perkasa

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta pada Selasa (20/4/2021). (Tribunnews.com/ Gita Irawan)

Andika Perkasa telah melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 20 Juni 2021.

Dalam data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Andika Perkasa tercatat memiliki harta sebanyak Rp179.996.172.019.

Sebagian sumber kekayaannya disumbang lewat aset tanah dan bangunan senilai total Rp38.164.250.000.

Andika Perkasa tercatat memiliki 20 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Cianjur, Lampung, hingga Tabanan. 

Tidak hanya di Indonesia, ia juga memiliki tanah dan bangunan di Australia dan Amerika Serikat.

Andika tercatat memiliki tiga bidang tanah dan bangunan di Amerika Serikat, antara lain tanah dan bangunan seluas 2.223m²/2.736m² Cadbury Avenue Potomac MD 20854 senilai Rp4,5 miliar; tanah dan bangunan seluas 4.875m²/4.832m² di Cedar Croft Lane Bethesda MD 20814 senilai Rp5 miliar; serta tanah dan bangunan seluas 6.248m²/6.248m² di Alloway Court Potomac MD 20854.

Baca juga: POPULER REGIONAL Viral Foto IGD RSUD Dr Soetomo Penuh Jenazah | Lurah Berpesta saat PPKM Darurat

Di Australia, Andika memiliki bangunan seluas 76 m² di Allen Street Prymont, New South Wales senilai Rp1,6 miliar. 

Berdasarkan data yang tercantum di LHKPN milik Andika Perkasa, seluruh properti itu berasal dari hibah alias pemberian dan tidak terdapat aktanya.

Sementara properti Andika di Jakarta tersebar antara lain di Jakarta Timur berupa tanah dan bangunan seluas 460m²/460m² senilai Rp1,5 miliar; di Jakarta Pusat berupa bangunan seluas 84m² senilai Rp700 juta; dan di Jakarta Selatan berupa tanah dan bangunan seluas 435m²/435m². Seluruh properti ini adalah hibah dan tidak memiliki akta.

Di Yogyakarta, Andika memiliki tanah dan bangunan seluas 300m²/300m² senilai Rp1,5 miliar di Sleman dan tanah seluas 1.145 m² senilai Rp458 juta di Bantul.

Lagi-lagi seluruh properti ini adalah hasil hibah.

Selain itu, Andika memiliki tanah dan bangunan seluas 2.950m² senilai Rp201 juta di Tabanan; tanah dan bangunan seluas 340m²/340m² senilai Rp150 juta di Cianjur; tanah dan bangunan seluas 450m²/450m² senilai Rp.10.537.250.000 di Surabaya; serta sebidang tanah seluas 566m² senilai Rp35 juta di Bandar Lampung. Seluruh properti ini juga hasil hibah.

Satu-satunya properti yang berasal dari hasil Andika sendiri adalah tanah seluas 1000m² senilai Rp500 juta di Bogor.

Merespons hal tersebut, Plt Juru Bicara KPK, Ipi Maryati Kuding, menyebut pihak lembaga antirasuah hanya menerima laporan yang disampaikan oleh penyelenggara negara. 

Ia menjelaskan, dalam data LHKPN yang telah disampaikan itu tak bisa dijadikan dasar apakah harta tersebut diperoleh dari hasil tindak pidana atau tidak sebelum ada pembuktian.

Baca selengkapnya >>>

2. Puluhan Pasien Covid-19 Meninggal Diduga Kekurangan Oksigen

RSUD Sardjito Yogyakarta Harus Karantina (Kompas.com)

Sebanyak 63 pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta, dilaporkan meninggal dunia dalam kurun waktu 24 jam.

Kejadian ini diduga disebabkan keterlambatan pasokan oksigen.

Dikutip dari Kompas.id, pasien yang meninggal di RSUP Dr Sardjito pada Sabtu (3/7/2021) hingga Minggu (4/7) dinihari terdiri dari 9 orang di ruang intensif, 30 di bangsal rawat inap, dan 12 di instalasi gawat darurat. Mereka merupakan pasien Covid-19 yang rata-rata mengalami pemburukan dan butuh pasokan oksigen.

"Situasinya mengerikan.... saya tidak pernah mengalami ini selama bekerja di Sardjito. Pasien terus berdatangan, sementara oksigen habis. Presiden harus melihat kenyataan ini. Sekarang kita sudah kolaps,” kata seorang dokter, yang minta namanya tidak disebutkan.

Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas RSUP, Dr Sardjito Banu Hermawan, membenarkan adanya 63 pasien yang meninggal di rumah sakit itu.

Selengkapnya >>>

3. Ganjar Bubarkan Paksa Kerumunan Warga

Pasar Dadakan di kawasan Stadion Citarum, Semarang, Jawa Tengah dibubarkan paksa oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Para pembeli makanan lesehan yang berkerumun diminta Ganjar untuk memesan 'take away' alias dibungkus dan tidak makan di tempat atau 'dine in'.

"Pak, maskernya itu dipakai. Ini saya belum selesai bicara lho, njenengan sudah melepas masker lagi. Bapak-ibu yang beli makanan dibungkus ya, jangan makan di sini," ujar Ganjar sembari bersepeda, Minggu (4/7/2021) pagi.

"Ayo semua pulang. Makanannya dibungkus saja, jangan makan di tempat. Maaf ya, tapi ini bahaya kalau njenengan semua makan di tempat. Pemilik warung sudah tahu aturannya kan kalau tidak boleh melayani makan di tempat," kata Ganjar saat membubarkan warga yang masih makan di warung sembari mengingatkan aturan yang berlaku bagi pemilik warung.

Selengkapnya >>>

4. Mantan Menteri Penerangan Harmoko Meninggal Dunia

Pimpinan DPR yang terdiri dari Ketua Harmoko, Wakil Ketua Ismail Hasan Metareum, Syarwan Hamid, Abdul Gafur dan Fatimah Achmad (tidak nampak) di Gedung DPR, Senin (18/5/1998), membuat pernyataan mengimbau Presiden Soeharto mengundurkan diri. (KOMPAS/Johnny TG)

Menteri Penerangan era Presiden Soeharto, Harmoko, meninggal dunia pada Minggu (4/7/2021) pukul 20.22 WIB.

Harmoko mengembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto. 

Baca juga: POPULER Internasional: Peresmian Patung Putri Diana | Aturan Lockdown di Kuala Lumpur

"Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bapak H Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli jam 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto.

Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah beliau husnul khotimah. Aamiin," demikian pesan yang diperoleh Tribunnews.com, Minggu.

Selengkapnya >>>

(Tribunnews.com/Daryono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini