TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Utama Politik Keamanan Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45) Andi Widjajanto mengatakan berdasarkan kajian yang dibuat timnya, calon Panglima TNI dari matra darat berpeluang menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan segera memasuki usia pensiun tahun ini.
Berdasarkan pendekatan stabilitas politik terutama jika dikaitkan dengan tahun politik 2024, kata dia, calon Panglima TNI dari matra darat dinilai lebih berpeluang karena sejumlah hal.
Pertama, kata dia, karena matra darat yang memang di masa orde baru dikembangkan sedemikian rupa, menjadi jejaring teritorial yang punya doktrin sosial politik, doktrin kekaryaan, dan lain sebagainya.
Namun demikian, kata Andi, jika Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa terkendala masa pensiun.
Hal tersebut disampaikan Andi dalam Diskusi Publik bertajuk "Menakar Kandidat Panglima TNI: Peluang, Hambatan, dan Tantangan Militer Indonesia" yang disiarkan di kanal Youtube Historia HMI pada Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Kariernya Melesat sejak Jokowi Jadi Presiden, KSAD Andika Perkasa Disebut Calon Kuat Panglima TNI
"Kalau stabilitas spolitik, kendalanya kalau kita memilih Pak Andika sebagai Panglima TNI hari ini, dia akan pensiun di November 2022, jadi tahun politik di 2024-nya tidak bisa dikawal oleh Pak Andika," kata Andi.
Kalau itu terjadi, kata Andi, maka Andika hanya bisa jadi Panglima TNI sampai November 2022.
Kemudian, kata dia, jika memakai pendekatan stabilitas politik maka Presiden Jokowi dari Desember 2022 ke 2024 harus memilih Panglima TNI dari Angkatan Darat lagi.
"Jadi nanti kemudian Panglima TNI-nya Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Darat. Kembali Angkatan Lautnya tidak mendapat kesempatan untuk menjabat sebagai Panglima TNI," kata Andi.