TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) memberikan gelar Piagam Hukum Negara Dagelan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin karena telah berhasil membuat Pinangki Sirna Malasari divonis ringan di kasus Djoko Tjandra.
"ICW mengucapkan selamat kepada Bapak ST Burhanuddin selaku Jaksa Agung dan jajarannya di Kejaksaan Agung karena telah berhasil mempertahankan vonis ringan kepada Pinangki Sirna Malasari," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana kepada Tribunnews.com, Kamis (8/7/2021).
Tidak hanya itu, ICW juga menyebut Mahkamah Agung telah sukses menorehkan noktah hitam dalam upaya pemberantasan korupsi. Sebab, penegak hukum yang mestinya diganjar hukuman maksimal, namun hanya divonis 4 tahun penjara.
Bagi ICW, dikatakan Kurnia, seluruh penanganan korupsi suap, pencucian uang, dan permufakatan jahat Pinangki hanya dagelan semata.
Menurutnya, begitu banyak celah-celah yang tak mau dibongkar oleh Kejaksaan Agung.
Satu di antaranya yaitu dugaan keterlibatan pejabat tinggi di instansi penegak hukum yang menjamin Pinangki untuk dapat bertemu dengan Djoko Tjandra.
"Selain itu, dalam proses hukum ini pula publik bisa melihat betapa KPK melakukan pembiaran atas penanganan perkara yang penuh dengan konflik kepentingan," katanya.
Baca juga: Soal Vonis Pinangki, MAKI: Jaksa Cederai Logika Hukum yang Dibangun Sendiri
Sebelumnya, kejaksaan menyatakan tidak akan mengajukan kasasi atas vonis 4 tahun kepada Pinangki.
Kejaksaan berdalih bahwa vonis sudah sesuai dengan tuntutan jaksa. Vonis itu dijatuhkan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta di tingkat banding.
Sebelumnya, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta memvonis Pinangki 10 tahun penjara karena terbukti menerima uang dari Djoko Tjandra, selaku buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih Bank Bali.