Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan, pentingnya pendidikan vokasi dalam mendukung pembangunan desa.
Terutama, dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola Badan usaha milik desa (Bumdes).
Hal itu disampaikan Budi Arie dalam webinar bertajuk 'Solusi Riset Terapan Vokasi Untuk Pembangunan Ekonomi Desa' yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud-Ristek, Jumat (16/7/2021).
"Keterampilan pendidikan vokasi ini penting karena memang isu utama dari pembangunan desa khususnya Bumdes di Indonesia," kata Budi Arie.
Budi mengungkapkan, memang selama ini dalam pengelolaan SDM khususnya di Desa asa kelangkaan atau kesenjangan. Terlebih, hampir ada 94 ribu Desa di seluruh Indonesia.
Baca juga: Lulusan Vokasi Ahli Kewirausahaan Diharapkan Dapat Tekan Angka Pengangguran
Ia juga menekankan, bagaimana pendampingan dalam pengembangan SDM di Desa sangat diperlukan. Hal tersebut dalam sektor pendidikan dan kesehatan.
Pasalnya, Budi melihat langsung bagaimana kurangnya pendampingan serta pembinaan dalam mengembangan SDM di Desa berpengaruh dalam pembangunan di daerah tersebut.
"Kalau perlu, adanya akselerasi dari segi pendampingan maupun bagaimana sentuhan-sentuhan di sektor khususnya pendidikan dan kesehatan, adil dan merata diseluruh Indonesia," ucap Budi.
Budi menambahkan, faktor pendukung dalam pembangunan Desa juga bisa lahir dari kontribusi warga Desa sendiri. Dimana, keterlibatan anak muda, hingga masyarakat Desa itu sendiri.
Maka, kata Budi, syarat utama pembangunan Desa adalah bagaimana anak muda di Desa, kedua, sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif. Ketiga, partisipasi warga Desa.
"Hampir seluruh desa-desa yang maju dan Bumdes yang diorganisir dengan baik itu 3 syaratnya terpenuhi. Anak mudanya, SDM kreatif inovatif dan partisipasi warga desanya. Warga desa bukan hanya sekedar penonton dari proses pembangunan itu," jelas Budi.