News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hindari Kerumunan, KSP dan Dunia Usaha Distribusikan Masker Medis dari Pintu ke Pintu

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan pendistribusian masker medis kepada warga di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko serta jajarannya menjalankan kegiatan pendistribusian masker medis berkualitas ke warga menengah bawah di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta dan Surabaya.

Kegiatan peluncuran dilakukan dengan aturan prokes sangat ketat sesuai dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta Pusat, Kamis (22/7/2021). 

KSP menjalankan kerjasama kemanusiaan antara pihak pemerintah, sektor swasta dan elemen dari masyarakat penerima bantuan.

Di kegiatan pendistribusian 500 ribu lembar masker medis di Kemayoran, Jakarta Pusat, Moeldoko menyampaikan bahwa ikhtiar perang melawan virus berbahaya Covid-19 harus secara bersama-sama dan saling membantu serta saling bekerja.

Moeldoko menyebut, pendistribusian masker medis ini dilakukan dari pintu ke pintu rumah warga sebagai titik temu kegiatan yang teraman sesuai prokes.

Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh masker medis berkualitas tanpa harus berkeliaran atau menciptakan kerumunan. 

Baca juga: BNPB Akan Sediakan Masker Gratis di Setiap Pos Penyekatan PPKM Darurat

“Pemerintah tidak mampu menyelesaikan masalah pandemi covid-19 tanpa kolaborasi semua pihak. Gerakan ini menjadi gerakan bersama dari swasta dan elemen masyarakat untuk saling membantu kepada siapapun. Gerakan dari pintu ke pintu ini sangat mulia dan efektif untuk mengurangi pandemi ini,“ kata Moeldoko, seperti keterangan pers yang diterima Tribunnews, Minggu (25/7/2021). 

Baca juga: Satgas Covid-19 Telah Bagikan 17 Juta Masker

Moeldoko turut menjelaskan bahwa saat ini adalah waktu yang krusial dalam membangun gerakan bersama. Ia menyatakan semua pihak harus sama-sama bekerja keras dan bekerjasama.

“Sudah saatnya kita menyetop perdebatan. Sekarang saatnya kita semua bekerja. Sesuai arahan Presiden Jokowi ada dua hal yang harus kita laksanakan. Pertama, melakukan vaksinasi. Dan yang kedua, adalah menggunakan masker,” tegas Moeldoko

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Aice Group Sylvana Zhong mengatakan bahwa model gerakan bersama yang hadir di masyarakat merupakan cara yang efektif dan cocok dengan tipologi sosial kemasyarakatan masyarakat. 

Gerakan dari beberapa pemangku kepentingan ini terbukti menjadi cara yang ampuh dalam menjalani dan mengentaskan krisis.

Produsen es krim Aice ini memberikan pengalamannya dalam mendistribusikan jutaan masker medis dalam misi kemanusiaan pandemi di puluhan kota dan kabupaten yang dijalankan sejak tahun lalu.

Menurutnya, gerakan banyak pemangku kepentingan masyarakat akan memperkuat efek psikologis penerimaan masyarakat dan kesuksesan pendistribusian masker medis itu di lapangan.

“Aice bergerak bersama dengan banyak pemangku kepentingan di lebih dari 20 kota yang kami berikan 5 juta masker medis dalam beberapa bulan terakhir. Kuantitas masker medis yang mencukupi, edukasi soal disiplin penggunaan masker berkualitas, serta dukungan kearifan lokal dari pemuka agama dan tokoh sosial di masyarakat menjadi kunci gerakan bersama ini,” kata Sylvana Zhong.

Sylvana menjelaskan, perusahaannya juga telah membagikan 15 juta masker medis lainnya melalui lebih dari 200 ribu UMKM yang selama ini menjadi penjual es krim Aice di berbagai wilayah di Indonesia.

Selama satu tahun terakhir, pihaknya mendistribusikan masker medis ke masyarakata setiap bulan pada tanggal 15, yang kemudian dicanangkan sebagai Hari Berbagi Aice.

Pembagian masker medis ini melibatkan warung-warung UMKM kepada warga sekitar.

"Pada Gerakan Dari Pintu ke Pintu WAJIB MAKER yang dicanangkan hari ini, pembagian masker medis ini akan dilakukan dari pintu ke pintu ke rumah warga masing-masing. Hal ini untuk benar-benar memastikan bahwa semua lapisan masyarakat mendapatkan akses akan masker berkualitas," kata dia. 

"Kawasan seperti Kebon Kosong ini secara khusus adalah contoh ideal bagi warga masyarakat untuk melakukan penghindaran penularan yang efektif. Yaitu melalui pola distribusi masker medis lewat pendekatan door-to-door untuk mengurangi mobilitas dan resiko kerumunan yang terbentuk saat mencari masker medis itu sendiri," imbuhnya. 

Aice Group, lanjut Sylvana, menyatakan bahwa masker berlogo SHIELD ini tidak dijual ke pasar dan diproduksi sendiri di salah satu pabriknya di Mojokerto, Jawa Timur. 

“Aice memproduksi puluhan juta masker berkualitas ini untuk mencegah penularan korona di masyarakat. Visi kemanusiaan selalu menjadi bagian inheren dari proses bisnis Aice. Bukan hanya memberikan keceriaan lewat es krim yang berkandungan baik seperti Aice Susu Telur, misalnya, tapi juga dengan aktivitas gerakan masyarakat saat ini dalam menyebarkan kebaikan lewat jutaan masker medis Shield ini,” tutup Sylvana Zhong. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini