Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejadian dua oknum TNI AU yang mengamankan hingga menginjak kepala seorang warga di Merauke, Papua, disoroti oleh anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin.
TB Hasanuddin menyesalkan kejadian tersebut karena kekerasan tidak perlu dilakukan kepada siapapun, termasuk ke warga.
"Pertama, sangat disesalkan, orang ini kan konon ada masalah dalam bicara, bisa jadi ada komunikasi yang kurang jelas," ujar TB Hasanuddin, saat dihubungi, Rabu (28/7/2021).
Politikus PDI Perjuangan itu meminta agar semua masalah diatasi dengan baik-baik serta komunikasi yang jelas. Dengan demikian tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Virus Corona Varian Lambda asal Peru Menyebar ke 28 Negara: Ini yang Perlu Diketahui
TB Hasanuddin pun meminta kejadian ini dijadikan pelajaran bagi semua anggota TNI agar tidak melakukan kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, dia mengatakan kepada kedua oknum TNI AU tersebut otomatis harus dikenakan proses hukum demi menegakkan aturan yang berlaku.
"Sebaiknya diatasi saja dengan baik-baik, tak perlu dengan tindakan kekerasan. Pengalaman ini harus dijadikan pengalaman oleh semua prajurit TNI agar dalam menangani masalah jangan berlebihan. Ya (kedua oknum TNI AU) harus diproses hukum, ini pasti otomatis," tandasnya.
Baca juga: Harga Emas Antam Rabu, 28 Juli 2021: Stagnan di Rp 940.000 per Gram
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan tindakan dua oknum anggota TNI Angkatan Udara (AU) terhadap seorang warga Papua diduga tuna wicara beredar di media sosial.
Video berdurasi 1 menit 21 detik itu diunggah oleh jurnalis Victor Mambor di akun Twitternya @victormambor, Selasa (27/7/2021).
Dalam video itu, seorang pria, warga Papua yang diduga tuna wicara tampak ribut di sebuah warung.
Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas dengan Tubuh Mengering di Warkop, Izin Tinggal di Warung Sejak Mei Lalu
Sesaat kemudian tiba dua anggota TNI AU.
Dua anggota TNI AU kemudian membawa pria itu ke pinggir jalan.
Di situ, dua anggota TNI AU itu kemudian melumpuhkan pria tersebut.
Namun, salah satu anggota TNI AU itu tampak menginjak kepala pria itu dengan sepatunya.
Menurut Viktor, peritiwa itu terjadi di Merauke, Papua.
"Kejadian di Merauke. Aparat keamanan tidak tau malu, arogan dan rasis," tulis Vitor di akunnya.
Tangkap layar dua oknum TNI AU lumpuhkan seorang pria Papua (Twitter @victorcmambor)
Merespons video yang beredar, pada Selasa malam pukul 21.13 WIB, pihak TNI AU melalui akun twitter resminya, @_TNIAU menyampaikan permintaan maaf atas ulah dua anggotanya.
Menurut TNI AU, kejadian dalam video tersebut terjadi pada Senin (26/7/2021).
"Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud J.A Dimara Merauke dan warga di sebuah warung makan, di Merauke, Senin (27/7/2021), TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," tulis @_TNIAU.
Menurut pihak TNI AU, kasus ini sedang dalam penanganan petugas Lanud JA Dimara Merauke.
"Insiden yang diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung, dan melibatkan dua anggota Pomau yg bermaksud melerai, kini dalam penanganan petugas Lanud J.A Dimara Merauke," tulisnya lagi.
Lebih lanjut, TNI AU menyatakan, dua anggota yang berada di dalam video saat ini sudah ditahan oleh Pomau Lanud Merauke.
TNI AU menjanjikan hukuman sesuai tingkat kesalahan yang dilakukan.
"Kedua oknum anggota Pomau, kini sudah ditahan dan dalam pengawasan Komandan Lanud J.A Dimara Merauke.
Proses penyidikan sedang dilakukan oleh Pomau Lanud Merauke.
TNI AU tidak segan-segan menghukum sesuai tingkat kesalahannya," tulis @_TNIAU.