TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menyambut baik imbauan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag terkait Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Pendis untuk menjadi duta vaksin.
Wakil Ketua PP Pergunu, Aris Adi Leksono mengatakan apa yang dilakukan oleh Ditjen Pendidikan Islam sudah tepat.
Mengingat ASN Pendis yang didalamnya adalah guru madrasah, banyak yang memiliki peran lebih di masyarakat sehingga bisa menjadi garda terdepan mensosialisasikan program vasksin.
“Pergunu menyambut baik dan mengapresiasi langkah Dirjen Pendis meminta ASN untuk menjadi duta vaksin di lingkungan masing-masing,” ujar Wakil Ketua PP Pergunu, Aris Adi Leksono di Jakarta, Jumat (30/07/2021).
Dikatakan Aris, Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini sangat dirasakan dampaknya di dunia pendidikan.
Baca juga: Total 7,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinopharm Telah Tiba di Indonesia
Tidak hanya aktivitas pembelajaran, kata Aris, dampak Covid-19 juga menyebabkan korban meninggal dunia akibat terpapar virus.
“Sektor pendidikan harus segera dipulihkan, tidak bisa diabaikan, sebab masa depan anak bangsa, tergantung kualitas dan mutu layanan pendidikan," kata Aris.
Salah satu ikhtiar lahir mencegah dan menghentikan penyebaran virus covid-19 adalah dengan vaksinasi.
Pergunu, lanjut Aris, memiliki banyak anggota yang berasal dari guru madrasah.
Sehingga, apa yang menjadi himbauan Kementerian Agama, Pergunu ikut aktif mensosialisasikan.
“Kami dari Pergunu, akan terus aktif melakukan kegiatan edukasi terkait vaksinasi Covid-19 agar para guru dan pendidik dapat mematuhi peraturan, dan terlibat aktif di masyarakat,” ujar Aris.
Sebelumnya diberitakan bahwa Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) Ditjen Pendis untuk menjadi duta vaksin di lingkungan masing-masing.
Menurut Ramdhani, ASN Ditjen Pendidikan Islam harus mendukung upaya pemerintah menggencarkan program vaksinasi bagi masyarakat.
ASN Pendis, kata Dhani, juga harus menyosialisasikan program dan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
ASN Pendis juga harus dan mampu memfilter berita-berita hoax tentang vaksin.
“Mari kita sampaikan kepada masyarakat di sekitar, tentang apa yang menjadi program pemerintah saat ini, khususnya program vaksinasi. Tentunya dengan pendekatan humanis,” ujarnya.