TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menyampaikan bahwa peluncuran nilai dasar atau core values bagi aparatur sipil negara (ASN) merupakan momentum percepatan transformasi ASN.
Dengan memegang teguh nilai BerAKHLAK dalam melaksanakan tugasnya, maka ASN dapat mendorong terciptanya birokrasi yang semakin dinamis untuk mendukung pembangunan Indonesia.
Setelah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, BerAKHLAK sebagai tujuh nilai dasar ASN ini juga mendapat dukungan dari beberapa menteri dan kepala lembaga.
Baca juga: Legislator PAN: Budaya Melayani Harus Jadi Landasan Utama ASN Dalam Bertugas
Penyampaian dukungan atas nilai BerAKHLAK ini merupakan komitmen dari pimpinan agar ASN dapat terus berakselerasi dalam menjalankan tugas melayani masyarakat Indonesia.
Seperti yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, misalnya.
Ia menyampaikan bahwa ASN merupakan profesi pengabdian yang utamanya melayani masyarakat, sehingga harus siap melayani dan bukan dilayani.
“Seluruh ASN di Indonesia harus menerapkan BerAKHLAK. Saya berharap ini tidak hanya menjadi jargon, namun menjadi nilai karakter ASN yang bisa dilihat nyata oleh masyarakat dan muncul dalam sikap, perbuatan, perkataan, dan pengabdian ASN di seluruh Indonesia,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (3/8/2021).
Dirinya juga mengatakan bahwa penjabaran dari tujuh nilai dasar tersebut haruslah diamalkan dan ditujukan bagi kemajuan negara.
Melayani masyarakat, bertanggung jawab dalam menggunakan sumber daya yang diamanahkan oleh publik, memiliki kompetensi dalam menangani isu dan masalah bangsa, menjadi simpul kesatuan dan perekat NKRI, loyal terhadap bangsa dan negara Indonesia, beradaptasi untuk terus berkinerja dan berkolaboratif dengan semua elemen bangsa, adalah contoh dari bentuk pengamalan BerAKHLAK.
Baca juga: Ketua DPR: ASN Jangan Mempersulit yang Bisa Dipermudah dalam Layanan Birokrasi
Hadirnya nilai dasar BerAKHLAK bagi ASN, lanjutnya, menjadi budaya kerja baru yang dibangun dan diperkuat di seluruh lingkungan ASN di Indonesia.
Sehingga ASN benar-benar akan mampu bertanggung jawab menjalankan amanah untuk melayani bangsa sebagai ikhtiar terbaik untuk terus meningkatkan martabat bangsa dan menjaga kehormatan negara, institusi, serta pribadi ASN.
Senada dengan Menteri Keuangan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menyambut baik lahirnya nilai dasar ASN BerAKHLAK.
“BerAKHLAK ini menjadi fondasi dasar bagi ASN untuk mewujudkan kerja yang profesional dan melayani di seluruh Indonesia untuk dapat mewujudkan birokrasi berkelas dunia,” ujar Sandiaga.
Sandiaga mengemukakan bahwa ASN memainkan peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia, terutama dalam tugas pembangunan teknis melalui pelayanan publik.
Baca juga: Fraksi PDIP DPRD DKI Tolak Perubahan RPJMD Usulan Anies
Selain itu, kualitas pembangunan bangsa juga merupakan cerminan dari kualitas birokrat yang dijalani ASN. Dengan menerapkan nilai dasar BerAKHLAK, maka dapat tercermin pula dalam kualitas pembangunan Indonesia kedepannya.
Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana juga mengajak ASN serta Calon ASN untuk menerapkan nilai dasar BerAKHLAK, sehingga employer branding ASN yakni Bangga Melayani Bangsa dapat terwujud.
“Mulai hari ini dan kedepan, BerAKHLAK harus menjadi pedoman cara ASN berpikir dan bekerja melayani bangsa, karena nilai dasar ini menjadi fondasi dalam membangun Indonesia,” pungkas Bima.
BerAKHLAK merupakan nilai dasar atau core value ASN yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Selain itu, juga diresmikan employer branding ASN sebagai semboyan, yakni Bangga Melayani Bangsa.
Dengan demikian, seluruh ASN di Indonesia dapat menjalankan tugas dengan memegang teguh nilai dasar serta semboyan yang sama.
Sehingga dapat memunculkan orientasi yang juga sama, yakni memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia.