TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebulutangkis Indonesia Apriyani Rahayu kerap mencium tangan pasangannya di sektor ganda putri, Greysia Polii di setiap pertandingan.
Kebiasaan tersebut, menurut Ayah Apriyani, Amiruddin, adalah sebuah tradisi yang dipraktikkan oleh warga di Kelurahan Lawulo, Konawe, Sulawesi Tenggara.
Di Kelurahan Lawulo, jelas Amiruddin, ada tradisi di mana anak muda memberikan penghormatan kepada orang yang lebih tua dengan mencium tangan.
"Yang pertama-tama (mencium tangan itu) karena kebiasaan dia. Khususnya orang Sulawesi Tenggara selalu menghormati orang yang (usianya) lebih tua (dengan mencium tangan). Sudah tradisi kita di sini," jelas Amiruddin saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Sabtu (7/8/2021).
Sebagai informasi, usia Apriyani dan Greysia terpaut 10 tahun.
Saat ini Apriyani berusia 23 tahun, sementara Greysia berusia 33 tahun.
"Apri selalu mencium tangan Greysia Polii, itu biasa saja sebenarnya. Soalnya sudah jadi kebiasaan," ujar Amiruddin.
Baca juga: Greysia Pecahkan Rekor Atlet Tertua Peraih Emas BuluTangkis Olimpiade, Apri Pebulu Tangkis Termuda
Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani dan Greysia memang seperti adik dan kakak.
Keakraban keduanya selalu mewarnai pertandingan yang dijalani.
Tak jarang Apriyani dan Greysia kerap melempar senyuman kepada satu sama lain.
Selain mencium tangan Greysia, Apriyani juga selalu menunjukkan kepeduliannya.
Tak jarang Apri membawakan sepatu dan raket milik pasangan Greysia ke dalam lapangan.
Sebagaimana diketahui, pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil membawa pulang medali emas dari Olimpiade Tokyo 2020.
Keduanya unggul setelah mengalahkan pasangan China, Chen Qing Chen dan Jia Yi fan dengan skor 21-19, 21-15.
Atas kemenangan tersebut, Ayah Apriyani mengaku sangat bangga dan berbahagia.
Dia sekaligus berterimakasih atas dukungan serta doa-doa dari seluruh masyarakat Indonesia untuk putrinya tercinta Apriyani.
"Saya sangat berbahagia dan bangga sekali karena putri saya dapat meraih medali emas olimpiade Tokyo," ucap Amiruddin.
"Alhamdulillah dan saya berterimakasih kepada masyarakat seluruh Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara kabupaten Konawe, yang telah mendoakan anak saya supaya dia sehat dan bisa meraih medali emas," sambung dia.