News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Perkirakan PPKM Diperpanjang, Anggota DPR RI: Pemerintah Mungkin Hanya Akan Naik Turunkan Level Saja

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay.

TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay memperkirakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan diperpanjang lagi.

Mengingat, kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia belum terkendali.

Saleh menyebut, kemungkinan pemerintah hanya akan menaik turunkan tingkat levelnya saja.

"Kalau dari kondisi yang ada, saya memperkirakan PPKM akan diperpanjang. Hanya saja, pemerintah akan menaikkan dan menurunkan levelnya saja," kata Saleh dikutip dari Tribunnews.com, Senin (9/8/2021). 

Hal ini akan dilakukan tergantung pada kondisi dan situasi per daerah saat ini.

Saleh mencontohkan, mungkin saja kota A levelnya turun ke 3, tetapi di kota B levelnya naik ke 4.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Menurun, Hari Ini 20.709 Kasus, Akankah PPKM Level 4 Disetop Hari Ini?

Baca juga: Rumah Sakit Kewalahan Tampung Jasad Pasien Covid-19, Sri Lanka Mulai Kremasi Massal

"Bisa jadi di kota A levelnya turun ke 3, tetapi di kota B malah naik ke 4. Tergantung kondisi masing-masing," tambah Saleh.

Dengan menggunakan sistem level ini, pemerintah akan lebih mudah menerapkan kebijakan.

Saleh mengibaratkan, kebijakan leveling ini sama seperti memperbesar atau memperkecil tone di radio.

Oleh karena itu, Saleh menilai, kemungkinan pemerintah belum akan mengakhiri PPKM.

"Dengan adanya perbedaan level seperti ini, akan lebih memudahkan pemerintah untuk menerapkan kebijakan. Ibarat tone radio, ya tinggal memperbesar atau memperkecil saja. Tetapi kalau menutup PPKM, rasanya belum," kata Saleh.

Menurutnya, pemerintah pasti telah mengevaluasi kebijakan PPKM dengan leveling ini.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang atau Tidak, Terpenting Jangan Berpuas Diri

Evaluasi tersebut meliputi penurunan orang yang terpapar Covid, tingkat hunian rumah sakit, jumlah orang meninggal, dan jumlah orang-orang yang isolasi mandiri. 

Selain itu, pemerintah juga akan melihat kondisi daerah-daerah lain di Indonesia. 

"Ya, keputusan untuk melanjutkan atau melonggarkan pasti didasari oleh evaluasi tersebut. Secara umum, memang ada penurunan. Tingkat hunian RS, orang yang terpapar, jumlah orang yang meninggal, dan yang isolasi mandiri juga turun," ucap Shaleh.

Seiring dengan itu, Saleh kembali mengingatkan agar pemerintah benar-benar memperhatikan masyarakat kecil dan menengah. 

Mengingat, kebijakan pengetatan ini pasti akan berdampak pada ekonomi masyarakat kecil dan menengah. 

Untuk diketahui, pada hari ini, Senin, 9 Agustus 2021 ini, PPKM Level akan berakhir.

Hal tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah, yang sebelumnya telah memutuskan memperpanjang masa PPKM dari tanggal 2 hingga tanggal 9 Agustus 2021 ini.

Baca juga: Tren Kasus Menurun, PPKM di Papua Barat Berpotensi Dilonggarkan

Namun, hingga kini belum jelas apakah pemerintah akan melanjutkan kebijakan PPKM atau tidak. 

Melihat, telah ada penurunan angka kasus tingkat konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. 

Meski begitu, menurut Saleh, penurunan tersebut belum signifikan.

Apalagi, penyebaran varian delta dikabarkan semakin banyak merebak ke daerah-daerah. 

Termasuk juga angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih lebih dari 1.000 orang setiap harinya.

Dapat dilihat pada data terupdate, hari ini tercatat jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 1.475 pasien.

Jumlah ini lebih sedikit bila dibandingkan dengan  jumlah angka kematian pada hari sebelumnya, yakni 1.498 korban.

Dengan tambahan angka kematian 1.475 korban, maka jumlah pasien meninggal dunia akibat virus corona pada hari ini menjadi 108.571 orang.

Baca juga: Fraksi PKS Minta Pemerintah Fokus Layani Masyarakat yang Ingin Vaksin Covid-19

Dari data yang diunggah Twitter @KawalCOVID19, wilayah Provinsi Jawa Tengah memiliki tingkat kasus kematian tertinggi dengan 404 korban.

Sementara wilayah selanjutnya yang menjadi penyumbang terbanyak yakni Jawa Timur dengan 305 korban dan provinsi ketiga yakni Jawa Barat dengan 120 korban.

Provinsi Kalimantan Timur juga menyumbang 72 korban. Kemudian di urutan kelima ada Lampung dengan 62 korban.

Berikut rincian data sebaran jumlah kematian akibat Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Senin (9/8/2021):

- Jawa Tengah 404

- Jawa Timur 305

- Jawa Barat 120

- Kalimantan Timur 72

Baca juga: Rumah Sakit Kewalahan Tampung Jasad Pasien Covid-19, Sri Lanka Mulai Kremasi Massal

- Lampung 62

- DI Yogyakarta 59

- Riau 53

- Bali 40

- Sumatera Selatan 35

- Banten 31

- Sulawesi Selatan 30

- Sumatera Utara 28

- Sulawesi Tengah 25

- Kalimantan Selatan 24

- Kalimantan Utara 23

- Bangka Belitung 21

- Aceh 20

- Kepulauan Riau 18

- Kalimantan Tengah 18

- DKI Jakarta 14

- Sumatera Barat 13

- Jambi 9

- Kalimantan Barat 9

- Sulawesi Utara 8

- NTT 7

- Bengkulu 7

- Sulawesi Barat 6

- Sulawesi Tenggara 4

- NTB 3

- Maluku Utara 2

- Papua 2

- Papua Barat 2

- Gorontalo 1

- Maluku 0

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini