TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah fenomena astronomis Puncak Hujan Meteor Perseid.
Hujan Meteor Perseid aktif sejak tanggal 17 Juli hingga 24 Agustus.
Fenomena Puncak Hujan Meteor Perseid akan terjadi pada 12 hingga 13 Agustus 2021.
Baca juga: Fenomena Astronomis Bulan Agustus 2021: Puncak Hujan Metor Perseid hingga Fase Bulan Purnama
Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus.
Hujan Meteor ini dapat disaksikan dari arah Utara-Barat Laut hingga Utara mulai tengah malam waktu setempat hingga 20 menit sebelum Matahari terbit.
Intensitas maksimum hujan meteor ini untuk di Indonesia mencapai 60-90 meteor tiap jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 km/jam.
Hujan meteor ini tidak terganggu oleh Bulan fase Sabit Awal berumur 4 hari dikarenakan sudah terbenam sebelum tengah malam.
Fenomena tersebut telah diinfokan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melalui situs resminya.
Fenomena Astronomis Selanjutnya
15 Agustus - Fase Bulan Perbani Awal
Fase Bulan Perbani Awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku dan terjadi sebelum fase Bulan Purnama.
17 Agustus - Konjungsi Bulan-Antares dan Perige Bulan
17-18 Agustus - Puncak Hujan Meteor Kapa Cygnid
19 Agustus - Konjungsi Merkurius-Mars
19-23 Agustus - Konjungsi Tripel Bulan-Saturnus-Jupiter
20 Agustus - Oposisi Jupiter
22 Agustus - Fase Bulan Purnama
Konfigurasi ketika Bulan terletak membelakangi Matahari dan segaris dengan Bumi dan Matahari.
20 Agustus - Apoge Bulan di Simpul Menaik, Fase Bulan Perbani Akhir dan Konjungsi Bulan-Pleaides
(Tribunnews.com/Widya)