TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyebut baliho bergambar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang dipasang di sejumlah daerah bukan berasal dari unsur partai.
Menurut Jazilul, jika pemasangan baliho berasal dari instruksi partai maka akan terlaksana lebih besar dan merata di seluruh pelosok wilayah.
Hal itu disampaikan oleh Jazilul Fawaid dalam Polemik Trijaya bertajuk 'Pandemi dan Konstelasi Politik 2024' secara virtual, Sabtu (14/8/2021).
"Terkait baliho dan nama Cak Imin atau Gus Muhaimin yang berubah-ubah, karena memang bukan dari kita. Nah, seandainya instruksi partai pasang baliho, mungkin tidak sekecil ini, tapi lebih besar," kata Jazilul.
Baca juga: Ditanya soal Baliho, Ganjar Mengaku Tak Sempat Memikirkan, Pilih Fokus Tangani Covid-19
Ia mengatakan, pemasangan baliho bergambar Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin yang beredar saat ini guna memperingati harlah PKB pada Juli, lalu.
Namun, terkait pemasangan baliho Gus Muhaimin bernada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, hal tersebut dilakukan oleh simpatisan partai.
"Ini hanya sekadar teman-teman yang simpatik karena harlah. Ada yang simpatik karena Pak Muhaimin itu saja," ungkapnya.
Jazilul juga mengatakan, semua pihak punya kesempatan yang sama untuk memasang baliho.
Termasuk juga dirinya.
Namun, terkait calon presiden yang akan diumumkan oleh PKB belum diputuskan.
"Tidak ada mekanisme itu, hari ini PKB belum memutuskan itu dan tentu PKB akan berkonsultasi dengan para kiai untuk memutuskan," jelasnya.