Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan Kebhinnekaan bangsa Indonesia sudah ada sejak dulu.
Menurut Romo Benny, Kebhinnekaan menjadi cara berfikir serta bertindak masyarakat dalam kehidupan berbangsa.
Hal itu disampaikan Romo Benny saat menjadi pembicara dalam Podcast yang bertema "Harmoni Kebangsaan Dalam Kebhinnekaan", Senin (16/8/2021).
"Kebhinnekaan dan kebangsaan sudah terjadi sejak dulu karena sudah menjadi cari berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi masyarakat Indonesia. Kita harus harus sadari bahwa kita terdiri dari ribuan etnis dan budaya bisa hidup damai," kata Romo Benny.
Ia menambahkan persoalan bangsa saat ini adalah bagaimana caranya supaya sila kelima yaitu keadilan sosial bisa terwujud.
Baca juga: Berpotensi Memecah Belah Bangsa, PKS Minta Lomba Artikel BPIP Dihentikan
"Persoalan kita Sekarang ada bagaimana mewujudkan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jika ingin sejahtera dan makmur harus diwujudkan sila kelima ini," ungkapnya.
Romo Benny pin mengatakan pandemi saat ini harusnya menjadi momentum untuk introspeksi dan berbenah diri.
Penduduk Indonesia, termasuk pemerintah, harus mempercayai bahwa kemandirian bangsa dapat dilaksanakan tanpa menggantungkan diri berlebih kepada pihak-pihak di luar Indonesia.
"Pandemi saat ini seharusnya menjadi momentum kita untuk introspeksi dan membenahi tata kelola baik birokrasi dan ekonomi untuk mengembalikan lagi kemandirian pangan, ekonomi, dan kesehatan. Kita mampu," ujarnya.
Baca juga: BPIP Tuai Kritikan soal Lomba Karya Tulis Bertema Hormat Bendera Menurut Islam, Ini Klarifikasinya
Romo Benny juga menjelaskan bahwa ruang-ruang interaksi dan perjumpaan diperlukan, untuk membangun kembali budaya musyawarah mufakat, dan ruang publik harus diisi dengan hal positif dalam pembangunan persatuan bangsa Indonesia, contohnya adalah permainan tradisional dibangun dan dilestarikan kembali.
Senada dengan apa yang disampaikan Romo Benny, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti juga menjelaskan bahwa kebhinekaan dapat membuat Indonesia bertahan tanpa meninggalkan identitas sebagai bangsa yang memiliki budaya yang tersebar.
Alasannya, saat ini bisa menjadi negara yang bersatu dan berdaulat karena perbedaan yang ada tidak dinegasikan.
"Sekarang ini bagaimana kita meneguhkan kembali bhinneka tunggal ika ini. Menurut saya Bhinneka Tunggal Ika itu berbeda-beda agar kita satu atau justru persatuan itu adalah perbedaan.Kita bisa menjadi negara yang bersatu dan berdaulat karena perbedaan yang ada tidak dinegasikan," jelasnya.
Abdul menambahkan bahwa masyarakat harus kembali menumbuhkan kesadaran kesejarah.
"Indonesia butuh membangun kembali kesadaran sejarah bahwa Indonesia terbentuk karena kesadaran pendiri bangsa, serta mengakui dan merawat, serta memperkuat keragaman yang ada dalam bentuk yang konstruktif," ucapnya.