TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Jumeri mengatakan masalah penanganan sampah plastik masih mengkhawatirkan.
Masalah ini masih terjadi di saat Indonesia telah memasuki usia kemerdekaan yang ke-76.
"Pada saat ini kita sedang hangat-hangatnya merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-76, tapi Indonesia masih ada dalam kondisi pandemi," kata Jumeri dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/8/2021).
"Terdapat satu masalah lagi yang masih mengkhawatirkan yakni penanganan sampah terutama sampah plastik," tambah Jumeri.
Jumeri mengingatkan bahwa sampah plastik sangat berbahaya untuk kelestarian lingkungan.
Pasalnya, sampah plastik sulit atau tidak bisa terurai oleh unsur-unsur alam.
Sampah plastik, kata Jumeri, dapat menjadi sampah abadi yang tertanam hingga 600 tahun.
Baca juga: HUT Ke-76 RI di Bekasi: Upacara di Tengah Lautan Sampah, Pria Pakai Popok Kibarkan Bendera di Jalan
"Kemendikbudristek ikut berkontribusi dalam peningkatan kesadaran masyarakat dan generasi muda melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi sekolah-sekolah dan perguruan tinggi terhadap isu lingkungan, salah satunya yakni pentingnya pengelolaan sampah," tutur Jumeri.
Warga pendidikan yang berada di bawah naungan Kemendikbudristek saat ini mencapai hingga 144 juta orang.
Total peserta didik dari PAUD sampai mahasiswa mencapai 88 juta. Sementara tenaga pendidik dan kependidikan ada 56 juta.
"Jika dijumlahkan maka akan menjadi bagian 30 persen dari penduduk negeri ini ada di lingkup pendidikan formal ini," kata Jumeri.
Kerjasama semua pihak, menurut Jumeri, menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk lingkungan kependidikan dan keluarga.