Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR Komisi IX Netty Prasetiyani mengatakan rencana pemerintah melakukan uji coba kerja di kantor (work from office atau WFO) di sektor industri yang esensial perlu dipertimbangkan masak-masak.
Pasalnya, penambahan kasus positif menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 belum mereda.
"Pemerintah jangan bermain-main dengan kebijakan yang membahayakan rakyat. Pemerintah perlu melakukan sejumlah evaluasi terhadap penanganan pandemi ini," kata Netty kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).
Dia menyebut pemerintah harus menyelesaikan polemik seperti kesimpangsiuran data Covid-19, dihilangkannya data kematian akibat Covid-19, varian baru Covid-19 yang terus berkembang, akses terbatas terhadap testing dan tracing akibat mahalnya tes, bahkan capaian vaksinasi masih belum mencapai standar populasi.
"Kedua, apakah kawasan industri dengan jumlah pekerja yang besar sudah siap menerapkan protokol kesehatan lengkap dengan sarana prasarananya seperti masker, alat cuci tangan, peraga edukasi, fasilitas testing, klinik, tenaga kesehatan, dan pengaturan jam kerja yang meminimalisasi kerumunan," katanya.
Baca juga: Tenaga Kesehatan Kritik Rencana Pemerintah Terapkan WFO 100 Persen
Kemudian, politisi PKS itu mengatakan pekerja di kawasan industri harus mendapatkan haknya untuk divaksinasi.
"Saat program vaksinasi dimulai, asosiasi, perusahaan, dan pengusaha bersemangat membantu proses vaksinasi dengan skema vaksin gotong royong," katanya.
"Akan tetapi, hingga hari ini capaian program tersebut masih belum terlihat. Padahal jika rencana WFO dijalankan, para pekerja harus mendapatkan hak perlindungan berupa vaksin," kata Netty.
Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan pada industri yang tergolong sektor esensial, terutama yang berorientasi ekspor dan domestik serta padat karya.
Langkah ini untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional secara inklusif.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, apabila uji coba ini berhasil dilaksanakan dengan baik dan tidak terjadi kasus positif Covid-19, pihaknya akan mengizinkan semua sektor industri di Jawa-Bali beroperasi kembali.
"Kami sedang melakukan uji coba pemberlakukan aktivitas industri yang tergolong dalam sektor esensial dengan kapasitas penuh atau seratus persen. Selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sektor industri yang esensial hanya boleh beroperasi 50 persen dalam satu shift," katanya melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (19/8/2021).