News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Asesmen Nasional? Pengganti UN di Tahun 2021, Ini Pengertian dan Tujuannya

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa kelas I SMAN 1 Abdya di Blangpidie, diberikan pemahaman oleh guru tentang kewajiban melaksanakan protokol kesehatan selama mengikuti PMB tatap muka dimulai, Senin (13/7/2020). Simak penjelasan mengenai Asesmen Nasional sebagai ganti Ujian Nasional di Tahun 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai Asesmen Nasional 2021.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim resmi mengganti Ujian Nasional (UN) 2021 menjadi Asesmen Nasional (AN).

Pergantian ini disebut sebagai penanda perubahan terkait evaluasi pendidikan di Indonesia.

Lantas, apa itu Asesmen Nasional?

Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.

Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar seperti literasi, numerasi, dan karakter.

Selain itu juga dinilai dari kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Ungkap Tiga Langkah Tindaklanjuti Hasil Asesmen Nasional

Baca juga: Hasil Asesmen Nasional Dirahasiakan, Hanya Sekolah dan Dinas Pendidikan Daerah yang Diinformasikan

Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar.

Dengan begitu, program ini akan meningkatkan hasil belajar murid.

Adapun Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau:

(a) Perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan

(b) Kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan.

Misalnya kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu).

Tujuan Asesmen Nasional

Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid.

Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut.

Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.

Aspek yang Diujikan

Dikutip dari indonesiabaik.id, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yakni:

1. Asesmen Kompetensi Minimum

Mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif.

2. Survei Karakter

Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif.

3. Survei Lingkungan Belajar

Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.

Peserta Dipilih Langsung oleh Kemendikbudristek

Diberitakan oleh Tribunnews, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengungkapkan pemilihan siswa yang mengikuti Asesmen Nasional akan dilakukan oleh pihaknya.

Pemilihan, kata Anindito, akan dilakukan secara acak oleh Balitbangbuk Kemendikbudristek.

"Pemilihan siswa oleh Balitbang. Jadi kami melakukan pemilihan secara acak dari pusat," tutur Anindito dalam Media Visit Virtual Kemendikbudristek dengan Tribun Network, Kamis (12/8/2021).

Anindito mengatakan prosedur ini dilakukan untuk menghindari bias yang terjadi, jika pemilihan peserta Asesmen Nasional dilakukan oleh pihak sekolah.

Baca juga: Asesmen Nasional Hanya di Daerah yang Gelar PTM Terbatas, Kemendikbudristek Ungkap Alasannya

Baca juga: Tak Digunakan untuk Nilai Individu Murid, Jawaban Asesmen Nasional Dirahasiakan

Pada prinsipnya, Anindito mengatakan peserta Asesmen Nasional yang terpilih harus mewakili secara statistik metodologi standar.

"Ini kita lakukan karena kalau sekolah yang milih kemungkinan ada bias. Bisa jadi kurang representatif lah," tutur Anindito.

Selain itu, cara ini dilakukan untuk menjamin keseragaman prosedur standar dalam pelaksanaan Asesmen Nasional.

Dirinya mengatakan prosedur pemilihan akan berbeda-beda jika diserahkan ke sekolah.

"Supaya hasilnya representatif dan seragam di tiap sekolah. Jadi ada hal-hal asesmen berstandar yang harus dilakukan secara terpusat," jelas Anindito.

Ketika siswa yang mengikuti Asesmen Nasional telah terpilih, pihak Kemendikbudristek akan berkirim surat ke sekolah.

Kemendikbudristek, kata Anindito, akan memberikan template surat kepada pihak sekolah.

"Kita siapkan template dari sekolah ke orang tua. Juga orang tuanya akan diberi tahu oleh sekolah bahwa putra putrinya terpilih sebagai peserta asesmen nasional mewakili teman-temannya," pungkas Anindito.

(Tribunnews.com/Yurika/Fahdi Fahlevi)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini