TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan pemimpin partai politik (parpol) koalisi di Istana pada Rabu (25/8/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi memaparkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Sejumlah pemimpin parpol koalisi juga memberikan pernyataan terkait pemaparan Jokowi tersebut.
Satu di antaranya adalah Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Sebagai mantan rival di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Prabowo meminta agar Jokowi tak mendengarkan pendapat pihak lain yang dinilai memperkeruh suasana di tengah pandemi.
Baca juga: ICW Harap Jokowi Segera Ambil Sikap Terkait Kisruh TWK Pegawai KPK
Baca juga: Polisi Geledah Rumah Pria yang Catut Nama Jokowi untuk Tipu Artis
Menurutnya, pemerintahan Jokowi saat ini sudah berada di jalan yang benar.
"Dengan suara-suara yang ingin memperkeruh keadaan itu tidak perlu dihiraukan, kita sudah berada di jalan benar," katanya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Lebih lanjut, Prabowo memuji kepemimpinan Jokowi yang dinilainya efektif.
Karena itu, Prabowo mengaku hormat pada Jokowi.
"Kepemimpinan Pak Jokowi efektif, Pak. Saya mengakui itu dan saya hormat sama Bapak."
"Saya lihat, saya saksi, saya ikut dalam kabinet, keputusan-keputusan Bapak cocok untuk rakyat kita," ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi keputusan Jokowi yang tak menerapkan lockdown di tengah ancaman pandemi.
Menurutnya, karena itu, perekonomian Indonesia bisa terselamatkan.
Ia pun mengaku bangga menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi.
"Keputusan Bapak untuk tidak lockdown keras, inilah yang memungkinkan (ekonomi) kita bisa selamat."
Baca juga: Bila Masuk Koalisi Jokowi, PAN Diprediksi Dapat Jatah 1-2 Kursi Menteri
Baca juga: PAN Gabung Koalisi, Muncul Dugaan Jokowi Reshuffle Kabinet, Begini Tanggapan Istana
"Saya bangga (menjadi) bagian dari pemerintahan ini," tegasnya.
Menurutnya, selama ini Kabinet Indonesia Maju sudah bekerja secara baik dan kompak.
Ia pun meminta Jokowi supaya tak ragu-ragu.
"Tim kita saya kira bagus, tim kita di kabinet cukup kompak, dan kerjanya baik."
"Jadi mohon Bapak jangan ragu-ragu. We're on the right track (kita berada di jalan yang benar)" tandasnya.
Isu Reshuffle Merebak
Isu reshuffle merebak setelah Partai Amanat Nasional (PAN) diundang dalam pertemuan parpol koalisi di Istana, Rabu (25/8/2021).
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dan Sekjen PAN, Eddy Soeparno, hadir dalam pertemuan itu.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, menegaskan reshuffle merupakan hak prerogatif presiden.
"Reshuffle adalah hak prerogatif Presiden," ujarnya, Jumat (27/8/2021), dilansir Tribunnews.
Baca juga: Pengamat Kritik Masuknya PAN ke Koalisi Jokowi: Demokrasi Semakin Tidak Berkualitas
Baca juga: Ketua DPR Beberkan Hasil Pertemuan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara dengan Presiden Jokowi
Ia mengatakan Presiden saat ini tengah berfokus menangani pandemi Covid-19.
Terkait isu resfhuffle, Fadjroel meminta agar masyarakat menunggu kepastiannya.
"Hingga saat ini Presiden dan seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju fokus menghadapi pandemi Covid-19 di tiga level: kesehatan, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi, khususnya UMKM," bebernya.
Sebelumnya, isu reshuffle juga dibantah Sekjen Partai Golkar, Lodewijk F Paulus.
Ia menyebutkan tak ada pembicaraan soal reshuffle dalam pertemuan Rabu kemarin.
“Yang jelas kemarin tidak membahas itu (reshuffle)."
"Katakan PAN minta apa, kemudian presiden memberikan apa, tidak ada,” kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/8/2021), dilansir Tribunnews.
Ia mengatakan, bergabungnya PAN adalah bentuk komitmen bersama-sama membangun Indonesia.
Karena itu, ia berharap nantinya pengambilan keputusan, terutama di DPR, bisa lebih bulat lagi.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Chaerul Umam)