Menurutnya, hal ini menunjukkan teori herd immunity yang telah terbukti ampuh dalam penanganan wabah-wabah sebelumnya, kini terpatahkan oleh Covid-19.
Sehingga, semua pihak harus diberikan pemahaman mengenai pentingnya kebijakan yang tepat terkait penanganan Covid-19.
“Kita harus menyadari Covid-19 ini telah menyadarkan banyak hal kepada kita."
"Termasuk infrastruktur kesehatan kita yang masih kurang baik, justru dengan Covid-19 ini kita bisa bergegas untuk membangun infrastruktur kesehatan kita agar betul-betul bisa lebih andal di masa depan,” pungkasnya.
Baca juga: Kemenkes: Baru 5,3 Juta Lansia yang Terima Vaksin Covid-19 Dosis Pertama
Baca juga: Ketua DPD RI Apresiasi Kreativitas Anak Muda Jatim Hadapi Covid-19
Pemerintah Siapkan Langkah Ubah Pandemi Jadi Endemi
Sebelumnya, Muhadjir menyatakan, pemerintah akan menyiapkan langkah-langkah yang mengasumsikan Covid-19 tidak akan hilang begitu saja dalam waktu cepat, tetapi akan menjadi endemi.
"Artinya nanti akan menjadi wabah yang sifatnya sporadis di tempat-tempat tertentu seperti flu, demam berdarah, dan seterusnya," ujarnya di Kota Blitar, Jawa Timur, Minggu (29/8/2021), dikutip dari laman kemenkopmk.go.id.
Ia menyebut, tidak ada pilihan lain saat ini selain disiplin menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
Baca juga: 952 Anak di Kabupaten Bekasi Yatim Piatu Karena Orang Tuanya Meninggal Terpapar Covid-19
Baca juga: Penyebab Terjadinya Post Covid-19 Neurologis Syndrome (PCNS)
Pemerintah akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kondisi tersebut akan berlangsung sampai penanganan Covid-19 dianggap benar-benar terkendali.
Untuk wilayah Jawa dan Bali dilakukan evaluasi PPKM setiap satu minggu.
Sementara itu, wilayah di luar Jawa-Bali akan dilakukan evaluasi setiap dua minggu.
(Tribunnews.com/Nuryanti)