”Kita cuma ingin melihat apakah ada hal yang aneh dari masa pandemi ini. Ternyata kita lihat kenaikan terjadi tapi penurunan terjadi dengan statistik seperti ini rata-rata bertambah Rp 1 miliar sebagian besar di tingkat Kementerian, DPR meningkat juga dan seterusnya," ucapnya.
Baca juga: Pimpinan DPR Dorong Anggota Segera Lapor LHKPN ke KPK
KPK sudah melakukan pemeriksaan terhadap 1.665 berkas LHKPN sepanjang 2018-2020.
LHKPN itu dimintakan oleh penyidik atau penyelidik di Kedeputian Penindakan KPK untuk dianalisis kebenarannya.
"Kami dapat 1.665 penyelenggara negara sejak 2018-2020 untuk diperiksa, jadi dari teman-teman penindakan untuk menunjang proses penindakan beberapa dimintakan LHKPN-nya diperiksa," kata Pahala.
Berkas LHKPN tersebut merupakan milik yang diduga berperkara di KPK sehingga diminta untuk dicek kebenarannya. Hasilnya, didapatkan lebih dari 90 persen LHKPN tersebut tidak sesuai alias tak akurat.
"Pemeriksaan ini untuk pro justicia jadi ke arah penindakan. Jadi LHKPN punya yang namanya Sipedal, sistem informasi yang kita bangun dengan seluruh bank, asuransi, bursa dan semacamnya, keluar lengkap," kata Pahala.
"95 persen LHKPN yang kita lakukan pemeriksaan detail akan kebenaran isinya, itu tidak akurat," ucap Pahala.
Baca juga: KPK: 95 Persen Laporan Harta Kekayaan Pejabat Tidak Akurat
Dia menyebut banyak pejabat yang tak melaporkan kekayaan mereka dalam LHKPN. Mulai dari tanah, bangunan, rekening bank, dan berbagai bentuk investasi lain.
Selain itu, kata Pahala, ketidakakuratan itu juga menggambarkan transaksi perbankan yang tak wajar dalam rekening sejumlah pejabat.
Misalnya, antara penghasilan dengan yang dilaporkan.
"Nah, di antara 95 persen yang tidak akurat ini, selain yang tidak dilaporkan juga melaporkan penghasilan yang agak aneh dibandingkan dengan transaksi banknya," kata dia.
Lebih lanjut Pahala mengatakan bahwa 15 dari 95 persen itu juga menunjukkan ketidaksesuaian antara profil data keuangannya.
Misalnya, tak semua laporan kekayaan sejumlah pejabat di bank sesuai dengan penghasilan yang mereka terima.
Bahkan, penghasilan yang masuk ke rekening ada yang lebih tinggi dari harta yang dilaporkan.