News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tinjau 3 Sekolah di DKI, Wapres Lihat Para Siswa Gembira Ikuti PTM Terbatas

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan kunjungan ke tiga sekolah di Jakarta, yakni SD Tarakanita 5, SPK SMAK Penabur, dan SMKN 19 Jakarta, untuk memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah.

Dia pun memastikan bahwa jumlah pasokan vaksin saat ini telah cukup untuk memenuhi target vaksinasi nasional, bahkan diharapkan selesai pada Desember 2021.

“(Untuk) mempercepat vaksinasinya, ini menyangkut tentu tersedianya vaksinator yang bisa didistribusikan. Oleh karena itu, tidak hanya mengandalkan tenaga kesehatan dari dinas-dinas (kesehatan), tapi juga (perlu) ada intervensi ditambah dengan (petugas) dari TNI, Polri, (dan) juga tenaga dari BKKBN,” harapnya.

Dengan dukungan tenaga vaksinator dari 4 instansi ini, termasuk berbagai organisasi, peruruan tinggi, dan relawan, Wapres meyakini percepatan vaksinasi akan terlaksana dengan baik.

“Sekarang (target vaksinasi) sudah naik, kalau tadinya di bawah satu juta (per hari), sekarang sudah di atas 1 juta. Dan sekarang sedang dipacu supaya lebih dari 2 juta (per hari). Itu yang sedang diusahakan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa untuk menjamin amannya pelaksanaan PTM Terbatas di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan uji coba pada April-Juni 2021 terhadap 81 sekolah melalui dua kali asesmen.

“Dari pengalaman itu, tidak ditemukan kasus penularan. Ini pengalaman selama April, Mei, Juni. Nah, kali ini kita baru menjalani 10 hari, sejauh ini alhamdulillah tidak ada kasus penularan yang terjadi,” ujarnya.

Namun, lanjut Anies, Pemprov akan terus memantau perkembangan PTM Terbatas ini, termasuk meminta sekolah memastikan siswa yang mengikuti PTM tidak tinggal dengan keluarga yang salah satu anggotanya sedang terpapar Covid-19.

“Sekolah memantau mereka yang bisa masuk bila di rumahnya itu tidak ada yang positif Covid-19, kemudian yang kedua bila anak dua hari berturut-turut tidak masuk sekolah, maka sekolah harus mencari tahu apa yang terjadi pada anak itu. Bila ada kasus, maka mereka otomatis tidak bisa masuk,” ujar Anies.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini