News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jokowi: Kita Harus Siapkan Transisi dari Pandemi ke Endemi dan Mulai Hidup Bersama Covid-19

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi bagi siswa SLB (sekolah luar biasa), di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (10/9/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Covid-19 tidak akan dan mungkin hilang sepenuhnya.

Oleh karena itu saat ini perlu dipersiapkan transisi dari pandemi ke endemi.

"Karena kita tahu, Covid-19 ini tidak mungkin akan hilang. Oleh sebab itu, kita harus mulai menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi dan juga mulai belajar hidup bersama dengan Covid-19," kata Jokowi saat meninjau vaksinasi bagi siswa SLB (sekolah luar biasa), di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Luhut Sebut Covid-19 akan Selalu Ada dan Menjadi Endemi, Kasus Harian Berkisar 3 - 7 Ribu per Hari

Pemahaman bahwa Covid-19 tidak akan hilang sepenuhnya, kata Jokowi, sangatlah penting agar masyarakat tidak terlalu euphoria saat kondisi Pandemi melandai atau terkendali.

"Masyarakat harus sadar bahwa Covid-19 selalu mengintip kita sehingga protokol kesehatan harus terus dilakukan terutama memakai masker," katanya.

Terkait pelaksanaan vaksinasi kepada SLB, Presiden berharap dapat memberikan proteksi secara maksimal.

Baca juga: Wapres Sebut Percepatan Vaksinasi Merupakan Upaya Memasuki Fase Endemi Covid-19

Vaksinasi kepada 375 pelajar SLB yang dilakukan, dapat melindungi mereka dari paparan virus Corona saat beraktivitas.

"Kepada pelajar SLB dan vaksinasi bagi pelajar ini merupakan bagian dari upaya perluasan vaksinasi yang kita lakukan untuk mengendalikan penyebaran Covid 19 terutama varian delta," pungkasnya.

Sebelumnya Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan para peneliti memprediksi bahwa Covid-19 akan menjadi sebuah endemi yang tidak akan hilang sepenuhnya dari muka bumi.

Baca juga: Wapres Sebut 2 Tantangan Para Pemuka Agama Untuk Mengantisipasi Masa Endemi

Artinya Covid-19 akan hidup berdampingan dengan masyarakat dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

Berdasarkan survei yang dilakukan Nature terhadap 100 ahli imunologi, firologi, dan peneliti penyakit menular, sebagian besar peneliti memprediksi bahwa Covid-19 akan menjadi sebuah endemi.

"Bahwa 89 persen di antaranya sepakat bahwa virus Covid-19 akan tetap hidup bersamaan dengan kita sebagai sebuah endemi atau yang artinya virus ini tidak akan berakhir menghilang sepenuhnya," kata Wiku, Selasa, (17/8/2021).

Oleh karena itu kata dia, Pemerintah menyiapkan peta jalan atau road map jangka panjang ke depan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan Covid-19.

"Hal baik yang dapat ditangkap, yaitu di masa yang akan datang, kekebalan masyarakat akan meningkat terhadap virus ini, seiring dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah. Sehingga angka perawatan dan kematian akan berkurang walaupun virus ada dan terus beredar," katanya.

Endemi kata Wiku dapat digambarkan sebagai sebuah situasi di mana kondisi kasus lebih terkendali.
"Namun, bukan berarti virusnya hilang sepenuhnya," katanya.

Pandemi dapat berubah menjadi endemi apabila kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus. Kekebalan tersebut dapat terjadi melalui vaksinasi maupun infeksi alamiah.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Ajak Tokoh Agama Kejar Ketertinggalan Serta Siapkan Pola Hidup Era Endemi

"Sehingga angka perawatan dan kematian pun menurun," katanya.

Wiku mengatakan, melalui strategi dan langkah pemerintah yang dilakukan sekarang ini mulai dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), penerapan protokol kesehatan 3M, serta upaya tracing, testing, dan treatmen yang masif diharapkan kekebalan tersebut dapat segera terwujud.

"Dengan syarat kolaborasi pemerintah dan masyarakat harus bisa mensukseskan kebijakan yang telah ada agar efektif dan signifikan hasilnya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini